Dukung Kelancaran Logistik Sultra, PUPR Perbarui Jembatan Rusak Senilai Rp95,52 Miliar
Rabu, 03 Juni 2020 - 23:54 WIB
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Ditjen Bina Marga tengah menangani dua jembatan di Provinsi Sulawesi Tenggara yang rusak akibat akibat bencana banjir pada 9 Juni 2019 lalu. Dua jembatan tersebut adalah Jembatan Asera di Kabupaten Konawe Utara dan Jembatan Rahabangga di Kabupaten Konawe.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meminta agar seluruh Balai Kementerian PUPR di daerah-daerah selalu siap siaga terhadap bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Pembangunan ini untuk mendukung kelancaran transportasi dan distribusi logistik pada tatanan normal baru atau new normal dari dan ke Sulawesi Tenggara menuju Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.
"Terlebih saat pandemi Covid-19, kondisi jalan dan jembatan harus terus kita jaga agar jalur logistik tidak terputus," kata Basuki dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (3/6/2020).
Jembatan Asera berada di ruas jalan nasional Landawe-Kota Maju-Asera (arah ke batas Provinsi Sulawesi Tengah) Desa Lameuru Kabupaten Konawe Utara amblas akibat meluapnya Sungai Asera. Sementara Jembatan Rahabangga berada di ruas Jalan Inowa (Unaaha) KM 74+000 Desa Uepai Kabupaten Konawe rusak karena opritnya tergerus luapan air Bendungan Ameroro.
"Kedua jembatan tersebut akan dilakukan penggantian jembatan dengan menggunakan rangka baja dan dengan pengadaan pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun," ujar Yohanis Tulak Todingrara, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI.
Kontrak dengan metode terintegrasi dinilai paling efisien secara waktu dan biaya mengingat penggantian kedua jembatan ini dinilai mendesak. Pekerjaan kedua jembatan ini menggunakan skema kontrak tahun jamak (multi years contract) dimana penandatanganan kontrak dilakukan sejak 30 Desember 2019, direncanakan selesai 5 September 2020. Namun karena terjadinya pandemi Covid-19, waktu penyelesaian diundur ke Maret 2021.
Konstruksi Jembatan Asera sepanjang 150 meter dan Jembatan Rahabangga sepanjang 180 meter menggunakan fondasi tiang pancang baja yang terdapat dua pier dan dua abutment. Sedangkan rangka utamanya menggunakan baja profil. Nilai kontrak keduanya sebesar Rp95,52 miliar.
Selama proses pengerjaan di lapangan tersebut, masyarakat tetap masih dapat menggunakan jembatan yang lama (eksisting). Nantinya setelah jembatan baru terbangun, jembatan eksisting akan dibongkar.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meminta agar seluruh Balai Kementerian PUPR di daerah-daerah selalu siap siaga terhadap bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Pembangunan ini untuk mendukung kelancaran transportasi dan distribusi logistik pada tatanan normal baru atau new normal dari dan ke Sulawesi Tenggara menuju Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.
"Terlebih saat pandemi Covid-19, kondisi jalan dan jembatan harus terus kita jaga agar jalur logistik tidak terputus," kata Basuki dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (3/6/2020).
Jembatan Asera berada di ruas jalan nasional Landawe-Kota Maju-Asera (arah ke batas Provinsi Sulawesi Tengah) Desa Lameuru Kabupaten Konawe Utara amblas akibat meluapnya Sungai Asera. Sementara Jembatan Rahabangga berada di ruas Jalan Inowa (Unaaha) KM 74+000 Desa Uepai Kabupaten Konawe rusak karena opritnya tergerus luapan air Bendungan Ameroro.
"Kedua jembatan tersebut akan dilakukan penggantian jembatan dengan menggunakan rangka baja dan dengan pengadaan pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun," ujar Yohanis Tulak Todingrara, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI.
Kontrak dengan metode terintegrasi dinilai paling efisien secara waktu dan biaya mengingat penggantian kedua jembatan ini dinilai mendesak. Pekerjaan kedua jembatan ini menggunakan skema kontrak tahun jamak (multi years contract) dimana penandatanganan kontrak dilakukan sejak 30 Desember 2019, direncanakan selesai 5 September 2020. Namun karena terjadinya pandemi Covid-19, waktu penyelesaian diundur ke Maret 2021.
Konstruksi Jembatan Asera sepanjang 150 meter dan Jembatan Rahabangga sepanjang 180 meter menggunakan fondasi tiang pancang baja yang terdapat dua pier dan dua abutment. Sedangkan rangka utamanya menggunakan baja profil. Nilai kontrak keduanya sebesar Rp95,52 miliar.
Selama proses pengerjaan di lapangan tersebut, masyarakat tetap masih dapat menggunakan jembatan yang lama (eksisting). Nantinya setelah jembatan baru terbangun, jembatan eksisting akan dibongkar.
(bon)
tulis komentar anda