Pandemi Diprediksi Akan Seret Ekonomi AS ke Level Terendah Satu Dekade
Kamis, 04 Juni 2020 - 08:49 WIB
NEW YORK - Pandemi virus corona atau Covid-19 diproyeksi akan menyeret perekonomian Amerika Serikat (AS) ke level terendah dalam satu dekade. Prediksi ini disampaikan oleh Badan Anggaran Kongres Amerika Serikat (The Congressional Budget Office/CBO).
Seperti dilansir BBC, wabah corona akan memangkas proyeksi ekonomi AS sebesar 3% antara tahun ini hingga 2030, dengan kerugian mencapai sebesar USD7,9 triliun. Gelombang pemutusan hubungan kerja (phk) imbas dari kebijakan lockdowns menjadi peringatan bakal memberikan tekanan besar ke dalam perekonomian.
Penurunan ekonomi AS akan paling dalam sepanjang sejarah, meski triliunan dolar telah dipompa sebagai stimulus bagi ekonomi Negeri Paman Sam. CBO menerangkan mayoritas kerugian disebabkan oleh kontraksi tajam dalam aktivitas ekonomi tahun ini yang diprediksi lebih rendah dari 10 tahun terakhir.
"Dampak penutupan bisnis dan penerapan social distancing terhadap pengeluaran konsumen melebihi ekspektasi. Sementara penurunan harga energi belum lama ini diproyeksi bakal sangat mengurangi investasi dalam sektor tersebut," ujar Direktur CBO Phillip Swagel.
Sejak pandemi virus Corona menghantam AS, pemerintah dan bank sentral telah memberikan triliunan dolar sebagai dukungan untuk ekonomi terbesar di dunia. Namun, pengangguran telah melonjak ke tingkat yang belum pernah terlihat sejak depresi besar tahun 1930-an karena lebih dari 40.000.000 orang Amerika sudah kehilangan pekerjaan.
Tingkat pengangguran Amerika capai 14,7% pada bulan April dan pada hari Jumat, departemen tenaga kerja AS diperkirakan bahwa angkanya bakal terus menanjak mencapai 20% pada bulan Mei. Pada bulan Maret, tejadi peningkatan 4,4% untuk mencapai level terendah 50 tahun dari bulan sebelumnya.
Sementara itu muncul perdebatan baru yang sedang berlangsung di Kongres AS atas rencana stimulus USD3 triliun dalam program bantuan federal yang terbaru. Hal itu untuk mengantisipasi peningkatan angka pengangguran hingga bulan Juli, mendatang.
Dalam proyeksi terbarunya, CBO melihat Produk Domestik Bruto (PDB) turun 38% secara tahunan (yoy) di kuartal II-2020, diikuti dengan 26 juta lebih penduduk menganggur.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
Seperti dilansir BBC, wabah corona akan memangkas proyeksi ekonomi AS sebesar 3% antara tahun ini hingga 2030, dengan kerugian mencapai sebesar USD7,9 triliun. Gelombang pemutusan hubungan kerja (phk) imbas dari kebijakan lockdowns menjadi peringatan bakal memberikan tekanan besar ke dalam perekonomian.
Penurunan ekonomi AS akan paling dalam sepanjang sejarah, meski triliunan dolar telah dipompa sebagai stimulus bagi ekonomi Negeri Paman Sam. CBO menerangkan mayoritas kerugian disebabkan oleh kontraksi tajam dalam aktivitas ekonomi tahun ini yang diprediksi lebih rendah dari 10 tahun terakhir.
"Dampak penutupan bisnis dan penerapan social distancing terhadap pengeluaran konsumen melebihi ekspektasi. Sementara penurunan harga energi belum lama ini diproyeksi bakal sangat mengurangi investasi dalam sektor tersebut," ujar Direktur CBO Phillip Swagel.
Sejak pandemi virus Corona menghantam AS, pemerintah dan bank sentral telah memberikan triliunan dolar sebagai dukungan untuk ekonomi terbesar di dunia. Namun, pengangguran telah melonjak ke tingkat yang belum pernah terlihat sejak depresi besar tahun 1930-an karena lebih dari 40.000.000 orang Amerika sudah kehilangan pekerjaan.
Tingkat pengangguran Amerika capai 14,7% pada bulan April dan pada hari Jumat, departemen tenaga kerja AS diperkirakan bahwa angkanya bakal terus menanjak mencapai 20% pada bulan Mei. Pada bulan Maret, tejadi peningkatan 4,4% untuk mencapai level terendah 50 tahun dari bulan sebelumnya.
Sementara itu muncul perdebatan baru yang sedang berlangsung di Kongres AS atas rencana stimulus USD3 triliun dalam program bantuan federal yang terbaru. Hal itu untuk mengantisipasi peningkatan angka pengangguran hingga bulan Juli, mendatang.
Dalam proyeksi terbarunya, CBO melihat Produk Domestik Bruto (PDB) turun 38% secara tahunan (yoy) di kuartal II-2020, diikuti dengan 26 juta lebih penduduk menganggur.
Lihat Juga: Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Agenda Terselubung Asing, Ini Alasan Ridwan Kamil Tanya soal Covid-19
(akr)
tulis komentar anda