Ekspor Sawit RI ke Sejumlah Negara Turun, India Paling Curam
Kamis, 11 November 2021 - 23:58 WIB
JAKARTA - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat ekspor minyak sawit bulan September 2021 turun menjadi 2,886 juta ton, setelah naik 4,274 juta ton pada bulan Agustus 2021. Nilai ekspor produk minyak sawit juga turun menjadi USD3,111 miliar dari USD4,433 milliar pada bulan Agustus.
Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono mengatakan, penurunan volume ekspor terbesar terjadi untuk tujuan India sebesar 683.000 ton menjadi 275.500 ton (-71,3%). Kemudian China sebesar 351.800 ton menjadi 467.400 ton (-42,94%), Belanda sebesar 169.600 ton menjadi 33.460 ton (-83,5%) dan Malaysia sebesar 157.100 ton menjadi 35.100 ton (-81,74%). Uni Eropa secara keseluruhan turun 243.200 ton menjadi 219.600 ton (-52,54%).
"Secara YoY (Year on Year) sampai dengan bulan September, ekspor ke China tahun 2021 sudah 25,7% lebih tinggi dari tahun 2020, ke Malaysia 52,0% lebih tinggi, sedangkan ke India 24,4% lebih rendah, ke Belanda 0,4% lebih rendah dan ke Uni Eropa secara keseluruhan 8,1% lebih rendah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (11/11/2021).
Harga CPO Cif Rotterdam pada bulan September sebesar USD1.235 per ton yang lebih tinggi dari bulan Agustus sebesar USD1.226 per ton. Sedangkan harga soybean oil (Dutch, ex mill) turun dari USD1.435/ton menjadi USD1.405/ton, sunflower oil (FOB NW Europe) turun dari USD1.380/ton menjadi USD1.333/ton dan rapeseed oil (Dutch FOB) naik menjadi USD1.606/ton dari USD1486/ton.
"Kenaikan harga minyak sawit mungkin disebabkan rendahnya stok awal bulan September yang hanya 3,4 juta ton, 1,1 juta ton lebih rendah dari stok awal Agustus," terang dia.
Konsumsi dalam negeri bulan September sebesar 1,47 juta ton yang relatif sama dengan bulan Agustus yang sebesar 1,46 juta ton. Konsumsi untuk pangan turun menjadi 672.000 ton dari 718.000 ton pada bulan Agustus (-6,4%). Untuk oleokimia relatif tetap, sedangkan untuk biodiesel naik menjadi 622.000 ton dari 569.000 ton pada bulan Agustus (+9,3%).
Produksi CPO Indonesia bulan September 4,17 juta ton, turun sekitar 1% dari bulan Agustus dan masih belum naik seperti yang diharapkan. Demikian juga produksi Malaysia yang dilaporkan turun 0,39% dari produksi bulan Agustus.
"Dengan produksi rendah dan ekspor yang turun, stok akhir September minyak sawit Indonesia masih naik menjadi 3,65 juta ton dari 3,43 juta ton pada bulan Agustus," pungkasnya.
Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono mengatakan, penurunan volume ekspor terbesar terjadi untuk tujuan India sebesar 683.000 ton menjadi 275.500 ton (-71,3%). Kemudian China sebesar 351.800 ton menjadi 467.400 ton (-42,94%), Belanda sebesar 169.600 ton menjadi 33.460 ton (-83,5%) dan Malaysia sebesar 157.100 ton menjadi 35.100 ton (-81,74%). Uni Eropa secara keseluruhan turun 243.200 ton menjadi 219.600 ton (-52,54%).
"Secara YoY (Year on Year) sampai dengan bulan September, ekspor ke China tahun 2021 sudah 25,7% lebih tinggi dari tahun 2020, ke Malaysia 52,0% lebih tinggi, sedangkan ke India 24,4% lebih rendah, ke Belanda 0,4% lebih rendah dan ke Uni Eropa secara keseluruhan 8,1% lebih rendah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (11/11/2021).
Harga CPO Cif Rotterdam pada bulan September sebesar USD1.235 per ton yang lebih tinggi dari bulan Agustus sebesar USD1.226 per ton. Sedangkan harga soybean oil (Dutch, ex mill) turun dari USD1.435/ton menjadi USD1.405/ton, sunflower oil (FOB NW Europe) turun dari USD1.380/ton menjadi USD1.333/ton dan rapeseed oil (Dutch FOB) naik menjadi USD1.606/ton dari USD1486/ton.
"Kenaikan harga minyak sawit mungkin disebabkan rendahnya stok awal bulan September yang hanya 3,4 juta ton, 1,1 juta ton lebih rendah dari stok awal Agustus," terang dia.
Konsumsi dalam negeri bulan September sebesar 1,47 juta ton yang relatif sama dengan bulan Agustus yang sebesar 1,46 juta ton. Konsumsi untuk pangan turun menjadi 672.000 ton dari 718.000 ton pada bulan Agustus (-6,4%). Untuk oleokimia relatif tetap, sedangkan untuk biodiesel naik menjadi 622.000 ton dari 569.000 ton pada bulan Agustus (+9,3%).
Produksi CPO Indonesia bulan September 4,17 juta ton, turun sekitar 1% dari bulan Agustus dan masih belum naik seperti yang diharapkan. Demikian juga produksi Malaysia yang dilaporkan turun 0,39% dari produksi bulan Agustus.
"Dengan produksi rendah dan ekspor yang turun, stok akhir September minyak sawit Indonesia masih naik menjadi 3,65 juta ton dari 3,43 juta ton pada bulan Agustus," pungkasnya.
(ind)
tulis komentar anda