Transformasi Jadi Strategi BRI Hadapi New Normal
Jum'at, 05 Juni 2020 - 18:12 WIB
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk menyiapkan berbagai langkah adaptasi demi menghadapi era New Normal sebagai dampak pandemi covid19. Transformasi merupakan cara yang disiapkan perusahaan untuk dapat bertahan dan tetap tumbuh di masa mendatang.
Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengatakan sejak awal perseroan telah melakukan transformasi dan sudah dijalankan sejak tahun 2016. Objek dalam transformasi yang dilakukan menyasar dua area, yaitu secara digital dan culture. Namun pandemi yang terjadi akhirnya mempercepat transformasi tersebut.
Secara digital yang dikejar adalah proses bisnis yang lebih efisien dan juga pencarian model bisnis baru yang tetap bisa menciptakan nilai. "Dari sisi culture kami terus benahi struktur organisasi yang dapat mencapai aspirasi kami. Selain itu juga kami terus mencari kultur yang efektif demi mencapai target organisasi,” ujarnya.
BRI menggelar Virtual Halal bi Halal Bank BRI dengan pemimpin redaksi media massa, di Jakarta. Kegiatan Halal bi Halal secara daring dengan pemimpin redaksi media massa nasional ini merupakan kali pertama yang diselenggarakan oleh Bank BRI, seiring masih berlangsungnya masa pandemi Covid-19.
Lebih dari 50 pemimpin redaksi dari berbagai media baik cetak, televisi dan online, mengikuti kegiatan yang diharapkan memperkuat jalinan silaturahmi antara Bank BRI dengan media.
Sunarso menambahkan strategi BRI menghadapi The New Normal terbagi menjadi tiga hal utama, yakni pada pekerja dan jaringan, teknologi informasi (IT) dan digital serta bisnis proses.
Pertama, untuk pekerja dan jaringan BRI menerapkan flexy working, perubahan fungsi dan peran jaringan kantor BRI, coworking space dan penerapan protokol kesehatan di seluruh kantor BRI.
Kedua, dalam hal IT dan Digital perseroan menyiapkan kehandalan sistem dan jaringan serta keamanan sehingga masyarakat mudah dan aman bertransaksi perbankan BRI.
“Yang terakhir, BRI mengubah produk, bisnis proses dan operasional menyesuaikan perilaku masyarakat seperti dengan menghadirkan pinjaman digital dan simpanan digital dengan tetap tumbuh sehat melalui selective growth,” imbuhnya.
Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengatakan sejak awal perseroan telah melakukan transformasi dan sudah dijalankan sejak tahun 2016. Objek dalam transformasi yang dilakukan menyasar dua area, yaitu secara digital dan culture. Namun pandemi yang terjadi akhirnya mempercepat transformasi tersebut.
Secara digital yang dikejar adalah proses bisnis yang lebih efisien dan juga pencarian model bisnis baru yang tetap bisa menciptakan nilai. "Dari sisi culture kami terus benahi struktur organisasi yang dapat mencapai aspirasi kami. Selain itu juga kami terus mencari kultur yang efektif demi mencapai target organisasi,” ujarnya.
BRI menggelar Virtual Halal bi Halal Bank BRI dengan pemimpin redaksi media massa, di Jakarta. Kegiatan Halal bi Halal secara daring dengan pemimpin redaksi media massa nasional ini merupakan kali pertama yang diselenggarakan oleh Bank BRI, seiring masih berlangsungnya masa pandemi Covid-19.
Lebih dari 50 pemimpin redaksi dari berbagai media baik cetak, televisi dan online, mengikuti kegiatan yang diharapkan memperkuat jalinan silaturahmi antara Bank BRI dengan media.
Sunarso menambahkan strategi BRI menghadapi The New Normal terbagi menjadi tiga hal utama, yakni pada pekerja dan jaringan, teknologi informasi (IT) dan digital serta bisnis proses.
Pertama, untuk pekerja dan jaringan BRI menerapkan flexy working, perubahan fungsi dan peran jaringan kantor BRI, coworking space dan penerapan protokol kesehatan di seluruh kantor BRI.
Kedua, dalam hal IT dan Digital perseroan menyiapkan kehandalan sistem dan jaringan serta keamanan sehingga masyarakat mudah dan aman bertransaksi perbankan BRI.
“Yang terakhir, BRI mengubah produk, bisnis proses dan operasional menyesuaikan perilaku masyarakat seperti dengan menghadirkan pinjaman digital dan simpanan digital dengan tetap tumbuh sehat melalui selective growth,” imbuhnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda