Terima Paket Combo Dukungan Pemerintah, Waskita Siap Right Issue
Senin, 15 November 2021 - 14:07 WIB
JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah menerima paket combo dukungan pemerintah dalam menjalankan delapan stream penyehatan keuangan Waskita. Perseroan telah memperoleh penjaminan pemerintah untuk fasilitas modal kerja sindikasi.
Selain itu, dalam waktu dekat, pemerintah juga sedang melakukan harmonisasi rancangan peraturan presiden (RPP) atas penyertaan modal negara ( PMN) yang diberikan kepada Waskita.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perseroan, Taufik Hendra Kusuma mengatakan, penerbitan PP PMN diperkirakan terlaksana di akhir November 2021. Setelah PP PMN terbit, pernyataan efektif OJK atas rights issue saham Waskita akan menyusul.
"Harga pelaksanaan rights issue akan ditetapkan oleh Menteri BUMN setelah mendapatkan usulan dari Tim Privatisasi Kementerian BUMN dan Joint Lead Arranger (JLA). Saat ini kami sedang berdiskusi intensif dengan Kementerian BUMN dan JLA terkait usulan harga pelaksanaan rights issue,” jelas Taufik, Senin (15/11/2021).
Dari hasil non-deal roadshow yang dilakukan, kisaran harga kemungkinan akan mengacu pada kombinasi harga historis dan konsensus analyst atas target price Waskita. Dengan perkembangan terakhir, penetapan harga bawah sesuai keterbukaan informasi yang telah disampaikan ke bursa kemungkinan tidak akan dilakukan.
Taufik juga menambahkan bahwa rangkaian pelaksanaan aksi korporasi rights issue dapat selesai sebelum penutupan tahun 2021. Selanjutnya di tahun 2022, perseroan akan fokus pada penyelesaian proyek dan peningkatan nilai kontrak baru.
Pada kesempatan lainnya, perseroan juga telah melakukan penandatanganan momerandum of understanding (MOU) bersama Amoco Construction Group untuk proyek konstruksi di Sudan Selatan. Proyek ini merupakan salah satu proyek potensial yang akan dikerjakan konstruksinya oleh perseroan, dan melibatkan hubungan G2G antara Indonesia dan Sudan Selatan.
Selain proyek di Sudan Selatan, perseroan juga telah menandatangani MoU dengan Binladin Contracting Group-UAE dalam rangka rencana kerja sama konstruksi di Uni Emirat Arab dan negara lainnya.
Selain itu, dalam waktu dekat, pemerintah juga sedang melakukan harmonisasi rancangan peraturan presiden (RPP) atas penyertaan modal negara ( PMN) yang diberikan kepada Waskita.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perseroan, Taufik Hendra Kusuma mengatakan, penerbitan PP PMN diperkirakan terlaksana di akhir November 2021. Setelah PP PMN terbit, pernyataan efektif OJK atas rights issue saham Waskita akan menyusul.
"Harga pelaksanaan rights issue akan ditetapkan oleh Menteri BUMN setelah mendapatkan usulan dari Tim Privatisasi Kementerian BUMN dan Joint Lead Arranger (JLA). Saat ini kami sedang berdiskusi intensif dengan Kementerian BUMN dan JLA terkait usulan harga pelaksanaan rights issue,” jelas Taufik, Senin (15/11/2021).
Dari hasil non-deal roadshow yang dilakukan, kisaran harga kemungkinan akan mengacu pada kombinasi harga historis dan konsensus analyst atas target price Waskita. Dengan perkembangan terakhir, penetapan harga bawah sesuai keterbukaan informasi yang telah disampaikan ke bursa kemungkinan tidak akan dilakukan.
Taufik juga menambahkan bahwa rangkaian pelaksanaan aksi korporasi rights issue dapat selesai sebelum penutupan tahun 2021. Selanjutnya di tahun 2022, perseroan akan fokus pada penyelesaian proyek dan peningkatan nilai kontrak baru.
Pada kesempatan lainnya, perseroan juga telah melakukan penandatanganan momerandum of understanding (MOU) bersama Amoco Construction Group untuk proyek konstruksi di Sudan Selatan. Proyek ini merupakan salah satu proyek potensial yang akan dikerjakan konstruksinya oleh perseroan, dan melibatkan hubungan G2G antara Indonesia dan Sudan Selatan.
Selain proyek di Sudan Selatan, perseroan juga telah menandatangani MoU dengan Binladin Contracting Group-UAE dalam rangka rencana kerja sama konstruksi di Uni Emirat Arab dan negara lainnya.
(uka)
tulis komentar anda