Dipicu Sentimen Global, IHSG Ditutup Melemah ke 6.653
Kamis, 18 November 2021 - 16:21 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada sesi terakhir perdagangan hari ini. Indeks ditutup melemah 39,3 poin atau 0,59% di level 6.636. Pelemahan IHSG sudah terlihat sejak pembukaan tadi pagi di level 6.653.
Adapun terdapat 237 emiten menguat, 265 melemah, dan 160 lainnya stagnan. Total transaksi mencapai Rp11,9 triliun dari 27 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Pengamat Pasar Modal Oktavianus Audi mengungkapkan, ada sentimen global yang memicu penurunan IHSG hari ini, selain karena aksi ambil untung (profit taking) investor. Audi memandang penurunan indeks sejalan dengan koreksi yang terjadi di Wall Street semalam mengingat saat ini investor masih melihat kebijakan The Fed terkait suku bunga.
"Yang kita takutkan saat ini, inflasi di Amerika Serikat dan China ini sudah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Di sini akan membuat investor ragu untuk masuk di pasar atas asumsi kenaikan suku bunga global. Ini bakal berdampak terhadap IHSG," kata Audi dalam Closing Session, Kamis (18/11/2021).
Audi melihat koreksi yang terjadi pada penutupan ini masih berada pada kategori wajar mengingat level support IHSG yang belum tertembus. "Masih terbilang cukup lumayan di level 6.570-an. Kalaupun ada koreksi menembus level tersebut, itu pun masih wajar," tukasnya.
Menyusul IHSG, indeks LQ45 turun (-0,78%) ke 945,93, indeks JII anjlok (-0,27%) ke 562,80, indeks IDX30 melemah (-0,78%) ke 503,61 dan indeks MNC36 menurun (-0,88%) ke 319,97.
Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers, yaitu PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) menguat 17,54% ke Rp67, PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) naik 17,35% ke Rp115, dan PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) melesat 14,78% di Rp132.
Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Mitra Investindo Tbk (MITI) melemah -6,25% ke Rp240, PT Ladangbaja Murni Tbk (LABA) turun -5,79% di Rp179, dan PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) turun (-5,76%) di Rp2620.
Adapun terdapat 237 emiten menguat, 265 melemah, dan 160 lainnya stagnan. Total transaksi mencapai Rp11,9 triliun dari 27 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Pengamat Pasar Modal Oktavianus Audi mengungkapkan, ada sentimen global yang memicu penurunan IHSG hari ini, selain karena aksi ambil untung (profit taking) investor. Audi memandang penurunan indeks sejalan dengan koreksi yang terjadi di Wall Street semalam mengingat saat ini investor masih melihat kebijakan The Fed terkait suku bunga.
"Yang kita takutkan saat ini, inflasi di Amerika Serikat dan China ini sudah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Di sini akan membuat investor ragu untuk masuk di pasar atas asumsi kenaikan suku bunga global. Ini bakal berdampak terhadap IHSG," kata Audi dalam Closing Session, Kamis (18/11/2021).
Audi melihat koreksi yang terjadi pada penutupan ini masih berada pada kategori wajar mengingat level support IHSG yang belum tertembus. "Masih terbilang cukup lumayan di level 6.570-an. Kalaupun ada koreksi menembus level tersebut, itu pun masih wajar," tukasnya.
Menyusul IHSG, indeks LQ45 turun (-0,78%) ke 945,93, indeks JII anjlok (-0,27%) ke 562,80, indeks IDX30 melemah (-0,78%) ke 503,61 dan indeks MNC36 menurun (-0,88%) ke 319,97.
Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers, yaitu PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) menguat 17,54% ke Rp67, PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) naik 17,35% ke Rp115, dan PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) melesat 14,78% di Rp132.
Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Mitra Investindo Tbk (MITI) melemah -6,25% ke Rp240, PT Ladangbaja Murni Tbk (LABA) turun -5,79% di Rp179, dan PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) turun (-5,76%) di Rp2620.
(ind)
tulis komentar anda