Opsi Pendanaan Garuda, Erick Thohir Kerahkan Pertamina dan Himbara
Jum'at, 19 November 2021 - 21:39 WIB
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir memastikan opsi pendanaan baru bagi Garuda Indonesia akan didukung perusahaan pelat merah lainnya. Sumber pendanaan itu bisa berasal dari PT Pertamina (Persero) dan Himbara.
Meski begitu, skema restrukturisasi utang emiten dengan kode saham GIAA itu menjadi opsi utama dalam menyehatkan keuangan Garuda Indonesia.
"Saya rasa, Pertamina, Himbara terus mendukung Garuda. Kita tetap support Garuda, tetapi konteks dari negosiasi dengan lessor harus tetap terjadi," ujar Erick Thohir saat ditemui di kawasan Hotel Indonesia, Jumat (19/11/2021).
Erick Thohir sebelumnya membeberkan ada lampu hijau rencana penyuntikan dana segar kepada Garuda Indonesia. Meski begitu saat ini belum diputuskan skema pendanaan baru tersebut.
Upaya proteksi atau perlindungan terhadap bisnis maskapai penerbangan pelat merah itu dipastikan bukan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Melainkan ada dua opsi yakni pendanaan BUMN lain yang cash flow tercatat stabil sehingga pengurangan saham negara (dilusi) belum akan dilakukan.
Kedua, kemungkinan dibukanya investor baru. Sementara itu Menteri Erick Thohir memastikan, dilusi belum akan dilakukan karena negosiasi dan restrukturisasi utang Garuda senilai Rp139 triliun masih diupayakan.
Dia menegaskan, restrukturisasi utang dengan kreditur dan lessor menjadi opsi utama untuk membenahi struktur keuangan Garuda.
"Masih terlalu jauh. Kalau Garuda sudah beberapa kali saya sampaikan bahwa kembali, kita mesti fokus restrukturisasi Garuda. Dimana, harga sewa yang terlalu mahal, kita harus negosiasi ulang. Dan ada kasus korupsi sudah diproses oleh KPK, kita harus lakukan itu. Sama seperti kita membenahi Jiwasraya, kan sama," ungkap dia.
Meski begitu, skema restrukturisasi utang emiten dengan kode saham GIAA itu menjadi opsi utama dalam menyehatkan keuangan Garuda Indonesia.
"Saya rasa, Pertamina, Himbara terus mendukung Garuda. Kita tetap support Garuda, tetapi konteks dari negosiasi dengan lessor harus tetap terjadi," ujar Erick Thohir saat ditemui di kawasan Hotel Indonesia, Jumat (19/11/2021).
Erick Thohir sebelumnya membeberkan ada lampu hijau rencana penyuntikan dana segar kepada Garuda Indonesia. Meski begitu saat ini belum diputuskan skema pendanaan baru tersebut.
Upaya proteksi atau perlindungan terhadap bisnis maskapai penerbangan pelat merah itu dipastikan bukan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Melainkan ada dua opsi yakni pendanaan BUMN lain yang cash flow tercatat stabil sehingga pengurangan saham negara (dilusi) belum akan dilakukan.
Kedua, kemungkinan dibukanya investor baru. Sementara itu Menteri Erick Thohir memastikan, dilusi belum akan dilakukan karena negosiasi dan restrukturisasi utang Garuda senilai Rp139 triliun masih diupayakan.
Dia menegaskan, restrukturisasi utang dengan kreditur dan lessor menjadi opsi utama untuk membenahi struktur keuangan Garuda.
"Masih terlalu jauh. Kalau Garuda sudah beberapa kali saya sampaikan bahwa kembali, kita mesti fokus restrukturisasi Garuda. Dimana, harga sewa yang terlalu mahal, kita harus negosiasi ulang. Dan ada kasus korupsi sudah diproses oleh KPK, kita harus lakukan itu. Sama seperti kita membenahi Jiwasraya, kan sama," ungkap dia.
(akr)
tulis komentar anda