Kepercayaan Investor Tinggi, Aliran Modal Asing Tembus USD3,3 Miliar
Selasa, 23 November 2021 - 08:37 WIB
JAKARTA - Keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan penyebaran virus Covid-19 varian delta yang terjadi di awal kuartal III/2021 membuat kepercayaan investor masih tinggi.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan hal ini turut menopang terjaganya surplus aliran arus modal asing yang melalui investasi langsung hingga mencapai USD3,3 miliar.
"Meskipun surplus ini sedikit mengalami penurunan jika dibandingkan triwulan sebelumnya akibat adanya restriksi mobilitas," kata Febrio di Jakarta, Selasa (23/11/2021).
Selain itu, terjadinya kenaikan harga komoditas global sepertu batu bara serta CPO, turut mendorong masuknya aliran modal asing melalui investasi langsung, terutama di sektor pertambangan dan industri pengolahan. Hal ini menandakan bahwa kepercayaan investor untuk berinvestasi jangka panjang masih cukup besar ditopang oleh prospek positif perekenomian domestik.
"Di sisi lain, meskipun ketidakpastian di pasar keuangan global masih cukup tinggi terutama yang disebabkan sentimen normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat, kinerja investasi portofolio masih mampu membukukan surplus sebesar USD1,1 miliar, di tengah tekanan arus keluar investor asing di pasar obligasi pemerintah," katanya.
Sedangkan, kinerja transaksi modal dan finansial juga tidak terlepas dari kinerja investasi lainnya yang mampu mengalami surplus sebesar USD1,5 miliar, atau mengalami pembalikan dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencatatkan defisit USD7,7 miliar.
Tingginya surplus dari sisi investasi lainnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adanya penurunan pembayaran pinjaman luar negeri sektor swasta dan peningkatan penempatan simpanan nonresiden pada sistem perbankan dalam negeri. Dari sisi sektor publik, tambahan alokasi Special Drawing Rights (SDR) yang diterima dari IMF turut menopang terjadinya surplus di investasi lainnya ini.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan hal ini turut menopang terjaganya surplus aliran arus modal asing yang melalui investasi langsung hingga mencapai USD3,3 miliar.
"Meskipun surplus ini sedikit mengalami penurunan jika dibandingkan triwulan sebelumnya akibat adanya restriksi mobilitas," kata Febrio di Jakarta, Selasa (23/11/2021).
Selain itu, terjadinya kenaikan harga komoditas global sepertu batu bara serta CPO, turut mendorong masuknya aliran modal asing melalui investasi langsung, terutama di sektor pertambangan dan industri pengolahan. Hal ini menandakan bahwa kepercayaan investor untuk berinvestasi jangka panjang masih cukup besar ditopang oleh prospek positif perekenomian domestik.
"Di sisi lain, meskipun ketidakpastian di pasar keuangan global masih cukup tinggi terutama yang disebabkan sentimen normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat, kinerja investasi portofolio masih mampu membukukan surplus sebesar USD1,1 miliar, di tengah tekanan arus keluar investor asing di pasar obligasi pemerintah," katanya.
Sedangkan, kinerja transaksi modal dan finansial juga tidak terlepas dari kinerja investasi lainnya yang mampu mengalami surplus sebesar USD1,5 miliar, atau mengalami pembalikan dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencatatkan defisit USD7,7 miliar.
Tingginya surplus dari sisi investasi lainnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adanya penurunan pembayaran pinjaman luar negeri sektor swasta dan peningkatan penempatan simpanan nonresiden pada sistem perbankan dalam negeri. Dari sisi sektor publik, tambahan alokasi Special Drawing Rights (SDR) yang diterima dari IMF turut menopang terjadinya surplus di investasi lainnya ini.
(ind)
tulis komentar anda