Ekonomi Syariah dan Literasi Digital Dorong Kebangkitan UMKM
Senin, 22 November 2021 - 12:20 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang sedang melanda bangsa ini tentu harus disikapi dengan positif dan optimistis. Pandemi mendorong percepatan perkembangan teknologi informasi , sehingga terjadi pergeseran perilaku masyarakat, baik dari sisi penawaran (supply) maupun permintaan (demand), yang dilakukan secara digital.
“Diharapkan ada solusi untuk meningkatkan dan mendorong perkembangan UMKM di masa depan, khususnya di Jatim (Jawa Timur) dan masyarakat luas secara umum,” ungkap Dr. Asep Supyadillah, M.Ag (Sekretaris BPH DSN MUI) saat membuka kegiatan webinar dengan tema Ekonomi Syariah dan Literasi Digital di Era Pandemi untuk Mendorong Kebangkitan Ekonomi, dikutip Senin (22/11/2021).
Acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bermitra dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, serta Dewan Syariah Nasional. Diskusi dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dan disiarkan melalui kanal YouTube Ditjen IKP Kominfo, Official TVMUI, dan Facebook Majelis Ulama Indonesia.
Narasumber lain yang hadir secara online di antaranya Ari Permana (Direktur Syariah LPDB), Jaeni Miftah F (Pemimpin Departemen Bisnis Mikro dan Gadai Bank DKI Unit Usaha Syariah), dan Dr. Abdurrahman Syahrawi, MT (Founder dan Chairman Tijari Institute).
Ari Permana menyebutkan bahwa tujuan Program LPDB-KUMKM adalah membantu perkuatan permodalan koperasi dan UMKM dalam bentuk pinjaman atau pembiayaan.
“Pemerintah telah mengucurkan dana sebesar Rp1 triliun untuk pemulihan ekonomi lewat LPDP-KUMKM agar koperasi dan UMKM dapat terus melakukan aktivitas ekonominya di tengah dampak akibat pandemi,” ujar Ari.
Sementara Jaeni mengatakan, Bank DKI telah melakukan beberapa langkah-langkah antisipatif terkait dampak pandemi terhadap portofolio kredit yang dimiliki, membuat pemutakhiran peraturan perusahaan, serta menyusun petunjuk pelaksanaan penerapan stimulus.
“Stimulus yang kami berikan kepada usaha mikro yang terdampak pandemi antara lain penurunan margin bagi hasil/ujroh, perpanjangan jangka waktu, dan penambahan fasilitas pembiayaan”, ujar Jaeni.
Untuk mendukung transformasi ekonomi syariat tentu saja harus didukung oleh transformasi digital. Hal ini disampaikan oleh Dr. Abdurrahman Syahrawi, MT, dalam paparannya yang membahas mengenai Islamic Economy Outlook, Reinventing the Product of the Islamic Economy dan juga Managing Digital Marketing.
“Adapun kunci untuk transformasi pelayanan produk adalah dengan menerapkan excellence service, yaitu memperlakukan product as services yang berorientasi kepada pelanggan,” kata Abdurrahman.
“Diharapkan ada solusi untuk meningkatkan dan mendorong perkembangan UMKM di masa depan, khususnya di Jatim (Jawa Timur) dan masyarakat luas secara umum,” ungkap Dr. Asep Supyadillah, M.Ag (Sekretaris BPH DSN MUI) saat membuka kegiatan webinar dengan tema Ekonomi Syariah dan Literasi Digital di Era Pandemi untuk Mendorong Kebangkitan Ekonomi, dikutip Senin (22/11/2021).
Acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bermitra dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, serta Dewan Syariah Nasional. Diskusi dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dan disiarkan melalui kanal YouTube Ditjen IKP Kominfo, Official TVMUI, dan Facebook Majelis Ulama Indonesia.
Narasumber lain yang hadir secara online di antaranya Ari Permana (Direktur Syariah LPDB), Jaeni Miftah F (Pemimpin Departemen Bisnis Mikro dan Gadai Bank DKI Unit Usaha Syariah), dan Dr. Abdurrahman Syahrawi, MT (Founder dan Chairman Tijari Institute).
Ari Permana menyebutkan bahwa tujuan Program LPDB-KUMKM adalah membantu perkuatan permodalan koperasi dan UMKM dalam bentuk pinjaman atau pembiayaan.
“Pemerintah telah mengucurkan dana sebesar Rp1 triliun untuk pemulihan ekonomi lewat LPDP-KUMKM agar koperasi dan UMKM dapat terus melakukan aktivitas ekonominya di tengah dampak akibat pandemi,” ujar Ari.
Sementara Jaeni mengatakan, Bank DKI telah melakukan beberapa langkah-langkah antisipatif terkait dampak pandemi terhadap portofolio kredit yang dimiliki, membuat pemutakhiran peraturan perusahaan, serta menyusun petunjuk pelaksanaan penerapan stimulus.
“Stimulus yang kami berikan kepada usaha mikro yang terdampak pandemi antara lain penurunan margin bagi hasil/ujroh, perpanjangan jangka waktu, dan penambahan fasilitas pembiayaan”, ujar Jaeni.
Baca Juga
Untuk mendukung transformasi ekonomi syariat tentu saja harus didukung oleh transformasi digital. Hal ini disampaikan oleh Dr. Abdurrahman Syahrawi, MT, dalam paparannya yang membahas mengenai Islamic Economy Outlook, Reinventing the Product of the Islamic Economy dan juga Managing Digital Marketing.
“Adapun kunci untuk transformasi pelayanan produk adalah dengan menerapkan excellence service, yaitu memperlakukan product as services yang berorientasi kepada pelanggan,” kata Abdurrahman.
(uka)
tulis komentar anda