Menko Airlangga Targetkan Kerja Sama Nyata Indonesia di KTT G20
Sabtu, 27 November 2021 - 15:00 WIB
Presidensi G20 2022 akan dihelat secara resmi pada 1 Desember 2021 dan berlangsung hingga 30 Oktober 2022. Penyelenggaraan G20 tahun 2022 akan diisi 150 pertemuan yang diperkirakan akan dihadiri oleh 20.988 delegasi dari seluruh negara G20 dan negara undangan
Presidensi Indonesia pada G20 tahun 2022 dianggap memberikan banyak keuntungan bagi Indonesia. Salah satu yang akan didapatkan oleh Indonesia ketika menjadi tuan rumah penyelenggaraan G20 adalah kesempatan untuk menentukan agenda pembahasan G20.
"Indonesia sebagai perwakilan dari negara berkembang akan mendorong keseimbangan isu-isu negara maju dan berkembang dalam pembahasan isu strategis KTT G20," ujar Airlangga.
Indonesia, kata dia, sudah punya modal dasar yang kuat untuk mencapai tujuan dalam Presidensi G20. Modal dasar tersebut antara lain pertumbuhan ekonomi pada triwulan III tahun 2021 tercatat 3,51 persen, dan tren penurunan kasus Covid-19 di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali.
Pemerintah berharap Presidensi G20 dapat meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 triliun, menambah PDB nasional hingga Rp7,4 triliun, dan menyerap tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor. Bahkan pemerintah yakin fengan sekitar 150 pertemuan sepanjang tahun, manfaat ekonomi yang diperoleh dari Presidensi G20 bisa mencapai 1,5 sampai 2 kali lebih besar dari acara IMF-WB Annual Meeting pada 2018.
Presidensi Indonesia pada G20 tahun 2022 dianggap memberikan banyak keuntungan bagi Indonesia. Salah satu yang akan didapatkan oleh Indonesia ketika menjadi tuan rumah penyelenggaraan G20 adalah kesempatan untuk menentukan agenda pembahasan G20.
"Indonesia sebagai perwakilan dari negara berkembang akan mendorong keseimbangan isu-isu negara maju dan berkembang dalam pembahasan isu strategis KTT G20," ujar Airlangga.
Baca Juga
Indonesia, kata dia, sudah punya modal dasar yang kuat untuk mencapai tujuan dalam Presidensi G20. Modal dasar tersebut antara lain pertumbuhan ekonomi pada triwulan III tahun 2021 tercatat 3,51 persen, dan tren penurunan kasus Covid-19 di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali.
Pemerintah berharap Presidensi G20 dapat meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 triliun, menambah PDB nasional hingga Rp7,4 triliun, dan menyerap tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor. Bahkan pemerintah yakin fengan sekitar 150 pertemuan sepanjang tahun, manfaat ekonomi yang diperoleh dari Presidensi G20 bisa mencapai 1,5 sampai 2 kali lebih besar dari acara IMF-WB Annual Meeting pada 2018.
(nng)
tulis komentar anda