Kembangkan Bisnis, Bank Aladin Siap Hadirkan Produk Syariah Digital
Jum'at, 03 Desember 2021 - 00:11 WIB
JAKARTA - PT Bank Aladin Syariah Tbk atau Bank Aladin terus mengembangkan bisnisnya. Salah satunya menghadirkan produk baru perbankan digital syariah yang berbasis pada kebutuhan dan kepuasan konsumen.
Presiden Direktur Bank Aladin, Dyota Marsudi mengatakan, rencana peluncuran produk tersebut akan dimaksimalkan di sisi teknologi, terutama dari segi customer satisfaction, layanan Whatsapp, dan fitur pendukung lainnya. Sehingga, lebih unggul dari standar industri perbankan .
“Kita akan membangun produk yang lebih unggul dari standar industri, baik dari segi perbankan maupun sisi teknologi, terutama dari segi customer satisfaction, seperti customer service, layanan Whatsapp, dan fitur pendukung lainnya,” ujar Dyota dalam siaran pers, Kamis (2/12/2021).
Saat ini produk tersebut dalam tahap persiapan peluncuran yang dilakukan dalam waktu dekat. Dyota menuturkan, pihaknya terus berdiskusi dengan berbagai pihak di dalam ekosistem perbankan syariah, teknologi finansial, maupun perusahaan digital lain terkait dengan pengembangan produk tersebut.
“Ekspektasi dari konsumen kan pasti akan berbeda. Jadi, kami nanti akan benar-benar fokus menawarkan produk untuk kepuasan nasabah,” kata dia.
Sejauh ini Bank Aladin juga telah mengumumkan kerja sama dengan berbagai mitra strategis, seperti dengan perusahaan retail ternama di Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya atau biasa dikenal Alfamart, dan juga dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
“Kita fokus ke layanan online dan juga offline, atau kita sebut dengan omnichannel. Salah satunya kita kerja sama dengan Alfamart,” ucap Dyota.
Dyota menerangkan, kerja sama dengan Alfamart juga merupakan suatu bentuk usaha Bank Aladin untuk membangun kepercayaan masyarakat. Menurutnya, masyarakat akan lebih percaya pada perbankan yang memiliki reputasi baik atau bekerja sama dengan perusahaan besar.
Selain itu Bank Aladin juga berkomitmen untuk terus mengembangkan ekosistem digital dan memberikan gambaran kepada masyarakat tentang ekosistem digital ini.
“Alfamart kan masyarakat kita sudah kenal dan sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Jadi, dalam membangun produk kita menerapkan tiga prinsip, kita harus kuat di offline, secara experience harus mudah atau frictionless, serta sesuai dengan kebutuhan underbank dan unbanked,” pungkasnya.
Presiden Direktur Bank Aladin, Dyota Marsudi mengatakan, rencana peluncuran produk tersebut akan dimaksimalkan di sisi teknologi, terutama dari segi customer satisfaction, layanan Whatsapp, dan fitur pendukung lainnya. Sehingga, lebih unggul dari standar industri perbankan .
“Kita akan membangun produk yang lebih unggul dari standar industri, baik dari segi perbankan maupun sisi teknologi, terutama dari segi customer satisfaction, seperti customer service, layanan Whatsapp, dan fitur pendukung lainnya,” ujar Dyota dalam siaran pers, Kamis (2/12/2021).
Saat ini produk tersebut dalam tahap persiapan peluncuran yang dilakukan dalam waktu dekat. Dyota menuturkan, pihaknya terus berdiskusi dengan berbagai pihak di dalam ekosistem perbankan syariah, teknologi finansial, maupun perusahaan digital lain terkait dengan pengembangan produk tersebut.
“Ekspektasi dari konsumen kan pasti akan berbeda. Jadi, kami nanti akan benar-benar fokus menawarkan produk untuk kepuasan nasabah,” kata dia.
Sejauh ini Bank Aladin juga telah mengumumkan kerja sama dengan berbagai mitra strategis, seperti dengan perusahaan retail ternama di Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya atau biasa dikenal Alfamart, dan juga dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
“Kita fokus ke layanan online dan juga offline, atau kita sebut dengan omnichannel. Salah satunya kita kerja sama dengan Alfamart,” ucap Dyota.
Dyota menerangkan, kerja sama dengan Alfamart juga merupakan suatu bentuk usaha Bank Aladin untuk membangun kepercayaan masyarakat. Menurutnya, masyarakat akan lebih percaya pada perbankan yang memiliki reputasi baik atau bekerja sama dengan perusahaan besar.
Selain itu Bank Aladin juga berkomitmen untuk terus mengembangkan ekosistem digital dan memberikan gambaran kepada masyarakat tentang ekosistem digital ini.
“Alfamart kan masyarakat kita sudah kenal dan sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Jadi, dalam membangun produk kita menerapkan tiga prinsip, kita harus kuat di offline, secara experience harus mudah atau frictionless, serta sesuai dengan kebutuhan underbank dan unbanked,” pungkasnya.
(uka)
tulis komentar anda