Bagikan Dividen Tunai, Pasar Sambut Positif Perbaikan Kinerja ISAT

Jum'at, 03 Desember 2021 - 09:09 WIB
Bagi dividen yang dilakukan PT Indosat Tbk (ISAT) disambut pelaku pasar dengan psoitif yang melihat adanya perbaikan. Foto/Dok
JAKARTA - Bagi dividen yang dilakukan PT Indosat Tbk (ISAT) disambut pelaku pasar dengan psoitif yang melihat adanya perbaikan. Mengutip laporan aksi korporasi ISAT di keterbukaan informasi BEI, total nilai Dividen Tunai yang akan dibagikan ISAT sebesar Rp4.500.003.349.355 atau Rp4,5 triliun dengan Rp828,13 per saham.

“Ada lonjakan pertumbuhan dari bisnis Indosat. Yang sebelumnya bisnis Indosat tercatat merugi, kini bisa membukukan laba. Pasar biasanya memberikan apresiasi atau sentimen positif. Apalagi, saham Indosat termasuk saham likuid. Artinya pasar selalu memberikan perhatian atau memantau perkembangan kinerja emiten Indosat,” ujar Pengamat pasar modal, Reza Priyambada dalam keterangannya.





Pernyataan Reza ini selaras dengan keterbukaan informasi dari pasar modal. Dalam rilisnya, dipaparkan bahwa emiten telekomunikasi berkode ISAT ini akan membagikan dividen interim sebesar Rp4,99 triliun atau sebesar Rp920,14 untuk setiap sahamnya untuk periode tahun buku 2021 periode tahun buku 2021. Pembayaran dividen akan dilakukan pada 16 Desember 2021.

Masih dari keterbukaan informasi disebutkan, per akhir Oktober 2021, Ooredoo Asia Pte. Ltd menggenggam 65% kepemilikan, PT Perusahaan Pengelola Aset 14,29%, dan masyarakat sebanyak 20,71%.

Di sisi lain, tercatat hingga kuartal III/2021 Indosat membukukan pendapatan Rp23,06 triliun. Pendapatan tersebut tumbuh 11,96 persen dibandingkan dengan pendapatan periode sama tahun 2020 yang sebesar Rp20,59 triliun.

Dari sisi bottom line, ISAT mampu membalikkan kerugian di kuartal III/2020 menjadi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp5,8 triliun. Sebelumnya, pada periode sama tahun sebelumnya ISAT mencatatkan rugi bersih Rp457,5 miliar.

Reza menegaskan, bahwa sentimen positif terhadap emiten ISAT tak lepas dari kondisi pasar industri Telko yang sudah terbentuk. Artinya, pelaku pasar melihat bahwa semakin berkembangnya pasar dan teknologi, mendorong perkembangan proses digitalisasi (transformasi digital) pun semakin masif.

Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang ini dimana hampir semua masyarakat, mulai dari kalangan bawah sampai atas butuh layanan data yang disediakan oleh provider telekomunikasi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More