Dilirik Investor, 6 Startup Ini Punya Potensi Jadi Unicorn Masa Depan
Rabu, 15 Desember 2021 - 09:45 WIB
JAKARTA - Saat ini terdapat 6 sektor startup yang punya potensi menjadi unicorn dalam 10 tahun mendatang, salah satunya sektor ritel, logistik dan fintech. Selain itu, healthtech, edutech dan agritech juga jadi sektor startup yang diincar investor.
Ekonom INDEF, Nailul Huda mengatakan, selama pandemi untuk pembelajaran jarak jauh membuat permintaan edutech meningkat tajam. Bahkan ada startup edutech yang mendapat permintaan hingga 3 kali lipat.
"Nah ini sangat dipengaruhi kebijakan pemerintah yang membatasi ruang gerak masyarakat, jadi pelajar belajar dari rumah yang membuat permintaan edutech meningkat 3 kali lipat saat pandemi," ujar Huda dalam Power Breakfast IDX Channel, Rabu (15/12/2021).
Kedepannya, serapan edutech akan mengalami peningkatan. Menurut Huda, data Google menunjukkan bahwa kedepannya masih ada permintaan edutech 22% setelah pandemi atau ketika orang sudah kembali sekolah offline.
"Jadi sebelumnya ketika sebelum pandemi sudah ada permintaan positif sektor edutech, pandemi ini mengakselerasi, karena pertumbuhan permintaan sudah tercipta sebelum pandemi," katanya.
Bisa dilihat dengan startup edutech yang berkembang seperti RuangGuru, Zenius dan sebagainya yang menurut Huda memang memegang pangsa pasar edutech di Indonesia. Dengan adanya pandemi justru mengakselerasi mereka dan bahkan setelah pandemi pasti ada pertumbuhan yang cukup positif.
"Karena memang program Kartu Prakerja mengakselerasi penggunaan dari edutech, nah kedepannya saya rasa tetap tumbuh positif meski tidak setinggi pada saat pandemi, karena orang sudah mulai bergeser kepentingannya ke online," jelas Huda.
Huda menambahkan, untuk edutech sendiri tidak menggantikan pendidikan formal, karena aplikasi tersebut substitusi dari berbagai macam bimbingan belajar atau bimbel. Jadi edutech melengkapi pendidikan formal dan Huda mengatakan bahwa ini menjadi pilihan yang bagus bagi masyarakat terutama pelajar.
Ekonom INDEF, Nailul Huda mengatakan, selama pandemi untuk pembelajaran jarak jauh membuat permintaan edutech meningkat tajam. Bahkan ada startup edutech yang mendapat permintaan hingga 3 kali lipat.
"Nah ini sangat dipengaruhi kebijakan pemerintah yang membatasi ruang gerak masyarakat, jadi pelajar belajar dari rumah yang membuat permintaan edutech meningkat 3 kali lipat saat pandemi," ujar Huda dalam Power Breakfast IDX Channel, Rabu (15/12/2021).
Kedepannya, serapan edutech akan mengalami peningkatan. Menurut Huda, data Google menunjukkan bahwa kedepannya masih ada permintaan edutech 22% setelah pandemi atau ketika orang sudah kembali sekolah offline.
"Jadi sebelumnya ketika sebelum pandemi sudah ada permintaan positif sektor edutech, pandemi ini mengakselerasi, karena pertumbuhan permintaan sudah tercipta sebelum pandemi," katanya.
Bisa dilihat dengan startup edutech yang berkembang seperti RuangGuru, Zenius dan sebagainya yang menurut Huda memang memegang pangsa pasar edutech di Indonesia. Dengan adanya pandemi justru mengakselerasi mereka dan bahkan setelah pandemi pasti ada pertumbuhan yang cukup positif.
"Karena memang program Kartu Prakerja mengakselerasi penggunaan dari edutech, nah kedepannya saya rasa tetap tumbuh positif meski tidak setinggi pada saat pandemi, karena orang sudah mulai bergeser kepentingannya ke online," jelas Huda.
Huda menambahkan, untuk edutech sendiri tidak menggantikan pendidikan formal, karena aplikasi tersebut substitusi dari berbagai macam bimbingan belajar atau bimbel. Jadi edutech melengkapi pendidikan formal dan Huda mengatakan bahwa ini menjadi pilihan yang bagus bagi masyarakat terutama pelajar.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda