Dorong Startup Lokal, Erick Thohir Cari Superhero Indonesia
Rabu, 15 Desember 2021 - 17:18 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan peluncuran Merah Putih Fund (MPF) dan Indonesia Digital Tribe (IDT) merupakan komitmen pemerintah dalam mengakselerasi generasi digital. Menurut dia, Indonesia tidak boleh terlambat melakukan transformasi khususnya dalam ekonomi digital.
"Memang masalahnya amat kompleks ketika misalnya kita di BUMN itu kan namanya juga korporasi, posisi kita mendukung UMKM, artinya ada pendanaan, ada infrastruktur, dan ada market. Kalau UMKM kita punya kekuatan yang sudah terintegrasi, tapi kalau digital ini harus lebih lebar," ujar Erick dalam peresmian gerakan Akselerasi Generasi Digital di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (15/12/2021).
Erick menyebut BUMN tidak bisa berpikir secara sektoral dalam peningkatan akselerasi digital, melainkan harus berkolaborasi dengan banyak pihak, seperti Kemendikbud, Kemenkominfo, dan para pengusaha swasta nasional. Dia pun meminta BUMN untuk lebih fokus dalam menyiapkan pendanaan bagi startup lokal, baik 'soonicorn' ataupun unicorn.
"Di situ yang banyak, (soonicorn) punya potensi tapi kalau tidak didukung pendanaan dia bisa tidak jadi berpotensi. Soonicorn ini tahap awal menuju unicorn di mana jumlah unicorn kita pun sebenarnya belum maksimal. Masih banyak potensi, prediksi kita 25 unicorn masih mungkin," tuturnya.
Dalam pelaksanaannya, kata dia, tiga syarat bantuan pendanaan hanya diberikan kepada startup yang didirikan orang Indonesia, memiliki kantor di Indonesia, dan akan go publik di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Sejak awal saya dalam posisi yang keras, jangan sampai kita yang bangun tapi orang lain yang isi, sama saja bohong. Kita harus proaktif. Ayo, mana superhero Indonesia!“ tantang Erick.
Mantan bos Inter Milan itu pun optimistis MPF dan IDT akan menjadi ekosistem dalam mendukung akselerasi digital Indonesia. "Saya sangat optimistis apalagi mendapat dukungan presiden. Bahkan, presiden punya visi yang lebih besar lagi ketika kita bicara korporasi, beliau sudah bicara e-government," ucapnya.
"Memang masalahnya amat kompleks ketika misalnya kita di BUMN itu kan namanya juga korporasi, posisi kita mendukung UMKM, artinya ada pendanaan, ada infrastruktur, dan ada market. Kalau UMKM kita punya kekuatan yang sudah terintegrasi, tapi kalau digital ini harus lebih lebar," ujar Erick dalam peresmian gerakan Akselerasi Generasi Digital di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (15/12/2021).
Erick menyebut BUMN tidak bisa berpikir secara sektoral dalam peningkatan akselerasi digital, melainkan harus berkolaborasi dengan banyak pihak, seperti Kemendikbud, Kemenkominfo, dan para pengusaha swasta nasional. Dia pun meminta BUMN untuk lebih fokus dalam menyiapkan pendanaan bagi startup lokal, baik 'soonicorn' ataupun unicorn.
"Di situ yang banyak, (soonicorn) punya potensi tapi kalau tidak didukung pendanaan dia bisa tidak jadi berpotensi. Soonicorn ini tahap awal menuju unicorn di mana jumlah unicorn kita pun sebenarnya belum maksimal. Masih banyak potensi, prediksi kita 25 unicorn masih mungkin," tuturnya.
Dalam pelaksanaannya, kata dia, tiga syarat bantuan pendanaan hanya diberikan kepada startup yang didirikan orang Indonesia, memiliki kantor di Indonesia, dan akan go publik di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Sejak awal saya dalam posisi yang keras, jangan sampai kita yang bangun tapi orang lain yang isi, sama saja bohong. Kita harus proaktif. Ayo, mana superhero Indonesia!“ tantang Erick.
Mantan bos Inter Milan itu pun optimistis MPF dan IDT akan menjadi ekosistem dalam mendukung akselerasi digital Indonesia. "Saya sangat optimistis apalagi mendapat dukungan presiden. Bahkan, presiden punya visi yang lebih besar lagi ketika kita bicara korporasi, beliau sudah bicara e-government," ucapnya.
(ind)
tulis komentar anda