Ditelepon Jokowi, Mendag Terjunkan Anak Buah Cek Pasokan Bawang Putih
Kamis, 16 Desember 2021 - 17:30 WIB
JAKARTA - Menteri Perdagangan atau Mendag Muhammad Lutfi langsung gerap cepat (gercep) memantau pasokan beberapa komoditas, salah satunya bawang putih usai ditelepon Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).
Ketersediaan bahan pangan ditekankan menjadi prioritas utama bagi Kementerian Perdagangan, terlebih pasokan bawang putih jelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
"Setelah berkomunikasi dengan Presiden @jokowi yang sedang berada di Jawa Tengah, saya meminta tim @kemendag di lapangan untuk memastikan pasokan bawang putih dalam negeri aman. Penyerapan hasil dalam negeri selalu menjadi prioritas bagi kami," tulis Mendag Lutfi dikutip dalam akun instagram resminya, Kamis (16/12/2021).
Sebelumnya Presiden Jokowi menerima keluhan para petani yang enggan menanam bawang putih. Hal ini disebabkan oleh harganya turun karena masuknya impor bawang putih pada saat panen.
Seketika itu juga Presiden langsung menelepon Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi. "Pak Menteri, ini saya dengan para petani di Temanggung. Keluhan mereka semuanya sama. Pada saat panen bawang putih itu impornya justru masuk, keluhannya selalu itu," tuturnya kepada Mendag melalui sambungan telepon, Selasa (14/12).
Berdasarkan publikasi Kementerian Pertanian (Kementan) yang merilis dokumen Outlook Bawang Putih 2020 pada awal 2021, Indonesia merupakan negara importir bawang putih terbesar di dunia dengan rata-rata volume impor bawang putih sebesar 509.621 ton per tahun.
Dengan rincian, pada 2014 Indonesia mengimpor 491.103 ton bawang putih. Kemudian pada 2015 mengimpor sebanyak 479.941 ton, selanjutnya pada 2016, Indonesia kembali mengimpor dengan jumlah 444.301 ton.
Angka tersebut terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya. Dari besarnya impor tersebut membuat neraca perdagangan Indonesia untuk komoditas bawang putih selalu mengalami defisit, demikian juga mengenai tingkat ketersediaan bawang putih di Indonesia.
Hingga pada 2021 saja diperkirakan terjadi kekurangan suplai bawang putih sebesar 408.020 ton.
Ketersediaan bahan pangan ditekankan menjadi prioritas utama bagi Kementerian Perdagangan, terlebih pasokan bawang putih jelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
"Setelah berkomunikasi dengan Presiden @jokowi yang sedang berada di Jawa Tengah, saya meminta tim @kemendag di lapangan untuk memastikan pasokan bawang putih dalam negeri aman. Penyerapan hasil dalam negeri selalu menjadi prioritas bagi kami," tulis Mendag Lutfi dikutip dalam akun instagram resminya, Kamis (16/12/2021).
Sebelumnya Presiden Jokowi menerima keluhan para petani yang enggan menanam bawang putih. Hal ini disebabkan oleh harganya turun karena masuknya impor bawang putih pada saat panen.
Seketika itu juga Presiden langsung menelepon Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi. "Pak Menteri, ini saya dengan para petani di Temanggung. Keluhan mereka semuanya sama. Pada saat panen bawang putih itu impornya justru masuk, keluhannya selalu itu," tuturnya kepada Mendag melalui sambungan telepon, Selasa (14/12).
Berdasarkan publikasi Kementerian Pertanian (Kementan) yang merilis dokumen Outlook Bawang Putih 2020 pada awal 2021, Indonesia merupakan negara importir bawang putih terbesar di dunia dengan rata-rata volume impor bawang putih sebesar 509.621 ton per tahun.
Dengan rincian, pada 2014 Indonesia mengimpor 491.103 ton bawang putih. Kemudian pada 2015 mengimpor sebanyak 479.941 ton, selanjutnya pada 2016, Indonesia kembali mengimpor dengan jumlah 444.301 ton.
Angka tersebut terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya. Dari besarnya impor tersebut membuat neraca perdagangan Indonesia untuk komoditas bawang putih selalu mengalami defisit, demikian juga mengenai tingkat ketersediaan bawang putih di Indonesia.
Hingga pada 2021 saja diperkirakan terjadi kekurangan suplai bawang putih sebesar 408.020 ton.
(akr)
tulis komentar anda