Harta Bos Camilan Ini Melejit, Posisi 42 di Daftar Orang Terkaya RI
Jum'at, 17 Desember 2021 - 15:44 WIB
JAKARTA - Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto merupakan sosok di balik beberapa produk camilan ternama. Bos Garudafood itu tercatat memiliki kekayaan senilai USD995 juta atau setara Rp14,26 Triliun (Kurs Rp14.337/USD) dan masuk dalam daftar orang terkaya Indonesia.
Dalam daftar orang terkaya terbaru di 2021, Ia yang menduduki posisi ke-42. Meningkatnya permintaan untuk camilan selama setahun terakhir, telah mendongkrak saham Garudafood Putra Putri Jaya yang naik sekitar dua kali lipat sejak Januari 2021.
Mengutip Forbes, laba bersih kuartal III meroket lebih dari 80% yoy menjadi USD26 juta atau setara Rp370 miliar, dengan pendapatan Rp6,3 triliun. Adapun Garudafood telah pulih dari pandemi hingga pendapatan pada 2020 turun 9% menjadi Rp7,7 triliun dari tahun sebelumnya.
Produsen keju Indonesia Mulia Boga Raya, yang dibeli Garudafood pada September seharga USD65 juta, juga memberikan dorongan. Di mana, pendapatannya tumbuh 7% menjadi Rp735 miliar pada periode Juni – September.
Garudafood mengharapkan penjualan setahun penuh akan naik 10% di tahun ini, dengan pertumbuhan F&B di seluruh negeri dipatok sekitar 6% pada pelonggaran pembatasan kegiatan, menurut Asosiasi Produsen Makanan dan Minuman Indonesia.
Dengan sebagian besar penjualannya ke rumah tangga, tahun ini Garudafood meluncurkan ke pasar kesehatan Indonesia dengan obat-obatan herbal, sementara cabang distribusinya Sinarniaga Sejahtera mulai menjual alat kesehatan.
Secara terpisah, ia menginvestasikan sekitar USD1,5 juta di pertanian kacang tanah dan pertanian jagung untuk mendukung produksi makanan ringan.
Dalam daftar orang terkaya terbaru di 2021, Ia yang menduduki posisi ke-42. Meningkatnya permintaan untuk camilan selama setahun terakhir, telah mendongkrak saham Garudafood Putra Putri Jaya yang naik sekitar dua kali lipat sejak Januari 2021.
Mengutip Forbes, laba bersih kuartal III meroket lebih dari 80% yoy menjadi USD26 juta atau setara Rp370 miliar, dengan pendapatan Rp6,3 triliun. Adapun Garudafood telah pulih dari pandemi hingga pendapatan pada 2020 turun 9% menjadi Rp7,7 triliun dari tahun sebelumnya.
Produsen keju Indonesia Mulia Boga Raya, yang dibeli Garudafood pada September seharga USD65 juta, juga memberikan dorongan. Di mana, pendapatannya tumbuh 7% menjadi Rp735 miliar pada periode Juni – September.
Garudafood mengharapkan penjualan setahun penuh akan naik 10% di tahun ini, dengan pertumbuhan F&B di seluruh negeri dipatok sekitar 6% pada pelonggaran pembatasan kegiatan, menurut Asosiasi Produsen Makanan dan Minuman Indonesia.
Dengan sebagian besar penjualannya ke rumah tangga, tahun ini Garudafood meluncurkan ke pasar kesehatan Indonesia dengan obat-obatan herbal, sementara cabang distribusinya Sinarniaga Sejahtera mulai menjual alat kesehatan.
Secara terpisah, ia menginvestasikan sekitar USD1,5 juta di pertanian kacang tanah dan pertanian jagung untuk mendukung produksi makanan ringan.
Baca Juga
tulis komentar anda