PT Vale Gandeng Pemkab Lutim dan YPS Bangun Budaya Siaga Bencana
Selasa, 21 Desember 2021 - 20:35 WIB
LUWU TIMUR - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menggandeng Pemkab Luwu Timur (Lutim) dan Yayasan Pendidikan Sorowako (YPS) membangun budaya siaga bencana . Hal itu diwujudkan dengan menggelar webinar Mitigasi dan Kesiagaan Bencana secara hybrid di Malili, Selasa (21/12/2021).
Kegiatan tersebut juga berkolaborasi dengan BPBD Lutim. Total peserta yang berpartisipasi mencapai 650 orang, baik secara online maupun offline. Mereka merupakan siswa SMP YPS Singkole dan siswa dari wilayah Lutim, guru, potensi SAR, para relawan bencana, aparat Pemkab Lutim dan masyarakat.
Wakil Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk , Adriansyah Chaniago, menjelaskan pelaksanaan kegiatan ini merupakan upaya membangun budaya siaga bencana dan aman menuju sekolah tangguh bencana. Untuk itu, kolaborasi dengan berbagai pihak sangat diperlukan.
Kesiapsiagaan dan mitigasi diketahui penting lantaran berdasarkan indeks risiko bencana pada 2020, Provinsi Sulsel berada di peringkat kelima dengan tingkat risiko tinggi. Sedangkan, Kabupaten Lutim memiliki nilai indeks risiko bencana tertinggi kedua di Sulsel.
Baca Juga: Wakil Presiden Direktur PT Vale Bagikan Ilmu Kepemimpinan untuk Kasek di Lutim
“Kegiatan ini diharapkan dapat membangun kolaborasi lintas sektor. Tujuannya untuk menyediakan rekomendasi dan rencana tidak lanjut dalam membentuk masyarakat siaga bencana , sekaligus mengembangkan program sekolah tangguh bencana,” ujar Adriansyah.
Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, PT Vale memegang teguh nilai-nilai perusahaan. Salah satunya adalah kehidupan adalah yang terpenting. Perseroan juga berkomitmen mendorong obsesi terhadap keselamatan dan pengelolaan risiko sebagai perilaku utama. Konsistensi dan disiplin dalam menangani setiap risiko pun ditunjukkan melalui komitmen nyata dan tindakan terukur.
Melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), ia menyampaikan PT Vale turut memperkuat kapasitas masyarakat dalam melakukan mitigasi dan kesiagaan bencana. "Kegiatan webinar seperti ini sangat baik untuk menjadi agenda rutin dan berkelanjutan dalam rangka pencapaian target SDGs yakni di tahun 2030. Kita semua perlu membangun ketahanan masyarakat miskin dan mereka yang berada dalam situasi rentan terhadap peristiwa ekstrem terkait iklim dan guncangan dan bencana ekonomi, sosial dan lingkungan lainnya," ungkapnya.
Ia mengimbuhkan upaya mitigasi seperti penyediaan peta rawan bencana, dan preparedness atau kesiagaan melalui kegiatan sosialisasi penyebaran informasi tentang tata cara mengenali, mencegah dan penanganan bencana menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan untuk membangun ketangguhan masyarakat.
Kegiatan tersebut juga berkolaborasi dengan BPBD Lutim. Total peserta yang berpartisipasi mencapai 650 orang, baik secara online maupun offline. Mereka merupakan siswa SMP YPS Singkole dan siswa dari wilayah Lutim, guru, potensi SAR, para relawan bencana, aparat Pemkab Lutim dan masyarakat.
Wakil Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk , Adriansyah Chaniago, menjelaskan pelaksanaan kegiatan ini merupakan upaya membangun budaya siaga bencana dan aman menuju sekolah tangguh bencana. Untuk itu, kolaborasi dengan berbagai pihak sangat diperlukan.
Kesiapsiagaan dan mitigasi diketahui penting lantaran berdasarkan indeks risiko bencana pada 2020, Provinsi Sulsel berada di peringkat kelima dengan tingkat risiko tinggi. Sedangkan, Kabupaten Lutim memiliki nilai indeks risiko bencana tertinggi kedua di Sulsel.
Baca Juga: Wakil Presiden Direktur PT Vale Bagikan Ilmu Kepemimpinan untuk Kasek di Lutim
“Kegiatan ini diharapkan dapat membangun kolaborasi lintas sektor. Tujuannya untuk menyediakan rekomendasi dan rencana tidak lanjut dalam membentuk masyarakat siaga bencana , sekaligus mengembangkan program sekolah tangguh bencana,” ujar Adriansyah.
Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, PT Vale memegang teguh nilai-nilai perusahaan. Salah satunya adalah kehidupan adalah yang terpenting. Perseroan juga berkomitmen mendorong obsesi terhadap keselamatan dan pengelolaan risiko sebagai perilaku utama. Konsistensi dan disiplin dalam menangani setiap risiko pun ditunjukkan melalui komitmen nyata dan tindakan terukur.
Melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), ia menyampaikan PT Vale turut memperkuat kapasitas masyarakat dalam melakukan mitigasi dan kesiagaan bencana. "Kegiatan webinar seperti ini sangat baik untuk menjadi agenda rutin dan berkelanjutan dalam rangka pencapaian target SDGs yakni di tahun 2030. Kita semua perlu membangun ketahanan masyarakat miskin dan mereka yang berada dalam situasi rentan terhadap peristiwa ekstrem terkait iklim dan guncangan dan bencana ekonomi, sosial dan lingkungan lainnya," ungkapnya.
Ia mengimbuhkan upaya mitigasi seperti penyediaan peta rawan bencana, dan preparedness atau kesiagaan melalui kegiatan sosialisasi penyebaran informasi tentang tata cara mengenali, mencegah dan penanganan bencana menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan untuk membangun ketangguhan masyarakat.
tulis komentar anda