Omicron Bikin Dolar AS Meriang, Rupiah Hari Ini Dibuka Perkasa di Rp14.235
Rabu, 22 Desember 2021 - 10:10 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah hari ini dibuka menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (22/12/2021). Pantauan di pasar spot Bloomberg hingga pukul 09:15 WIB, mata uang Garuda naik 68 poin atau 0,48% di harga Rp14.235 per dolar AS.
Selain Rupiah, sebagian besar mata uang negara Asia terpantau bergerak variatif terhadap dolar AS, ketika indeks dolar AS mengalami koreksi 0,02% di level USD96,47. Dolar Hong Kong stagnan di 0,00% di 7,8007, yen Jepang koreksi 0,02% di 114,11, dan ringgit Malaysia menguat 0,05% di 4,2050.
Dolar Taiwan melemah 0,05% di 27,812, baht Thailand terpuruk 0,10% di 33,715, peso Filipina turun 0,01% di 49,938, dan won Korea Selatan merosot 0,02% di 1.190,85.
Yuan China jatuh 0,01% di 6,3724, sementara sisanya seperti dolar Singapura naik 0,06% di 1,3632, dan dolar Australia menguat 0,06% di 0,7150.
Greenback terpantau masih bergerak melemah merespons penyebaran virus varian Omicron di AS pada pagi hari ini. Beberapa hari menjelang Natal, pergerakan indeks dolar diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif.
"Tahun ini ada sentimen musiman yang datang bersama varian Omicron. Ini akan menghadirkan pembatasan mobilitas baru dan pasar diperkirakan masih terpengaruh atas hal ini dalam seminggu penuh ke depan sembari mencermati keputusan utama bank sentral / Federal Reserve," kata analis ING, dilansir Reuters, Rabu (22/12/2021).
Omicron dikabarkan telah menyebar berlipat ganda di seluruh Eropa, Amerika Serikat dan Asia. Hal ini menyebabkan negara-negara di seluruh dunia mempertimbangkan adanya kebijakan pembatasan dan menerapkan kembali periode karantina bagi pengunjung.
Selain Rupiah, sebagian besar mata uang negara Asia terpantau bergerak variatif terhadap dolar AS, ketika indeks dolar AS mengalami koreksi 0,02% di level USD96,47. Dolar Hong Kong stagnan di 0,00% di 7,8007, yen Jepang koreksi 0,02% di 114,11, dan ringgit Malaysia menguat 0,05% di 4,2050.
Dolar Taiwan melemah 0,05% di 27,812, baht Thailand terpuruk 0,10% di 33,715, peso Filipina turun 0,01% di 49,938, dan won Korea Selatan merosot 0,02% di 1.190,85.
Yuan China jatuh 0,01% di 6,3724, sementara sisanya seperti dolar Singapura naik 0,06% di 1,3632, dan dolar Australia menguat 0,06% di 0,7150.
Greenback terpantau masih bergerak melemah merespons penyebaran virus varian Omicron di AS pada pagi hari ini. Beberapa hari menjelang Natal, pergerakan indeks dolar diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif.
"Tahun ini ada sentimen musiman yang datang bersama varian Omicron. Ini akan menghadirkan pembatasan mobilitas baru dan pasar diperkirakan masih terpengaruh atas hal ini dalam seminggu penuh ke depan sembari mencermati keputusan utama bank sentral / Federal Reserve," kata analis ING, dilansir Reuters, Rabu (22/12/2021).
Omicron dikabarkan telah menyebar berlipat ganda di seluruh Eropa, Amerika Serikat dan Asia. Hal ini menyebabkan negara-negara di seluruh dunia mempertimbangkan adanya kebijakan pembatasan dan menerapkan kembali periode karantina bagi pengunjung.
(ind)
tulis komentar anda