Arus Kas Kuat, Mitratel Diproyeksi Bakal Akuisisi 6.000 Menara Lagi

Kamis, 23 Desember 2021 - 21:31 WIB
Dengan arus kas yang kuat serta pengalaman dalam melakukan akuisisi, Mitratel diproyeksikan berada pada posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan anorganik. Foto/Dok
JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel siap menerapkan sejumlah strategi bisnis untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja Perseroan pada tahun-tahun mendatang. Menurut Piyush Choudhary dan Rishabh Dhancholia, analis HSBC Global Research, dalam laporan riset diterangkan, kinerja Mitratel akan tumbuh positif pada tahun 2022.

"Pendapatan Mitratel kami perkirakan akan mencapai Rp7,94 triliun pada tahun 2022 atau meningkat sekitar 14,41% dibandingkan dengan proyeksi pendapatan Mitratel hingga akhir tahun 2021 yang sebesar Rp6,94 triliun," ujar kedua analis itu.





Piyush dan Rishabh mengemukakan, laba operasi/EBIT Mitratel diperkirakan naik 6,18% menjadi Rp3,09 triliun pada 2022, dari estimasi laba pada tahun 2021 sebesar Rp2,91 triliun. Adapun laba bersih Mitratel diperkirakan naik 22,52%, dari estimasi tahun 2021 sebesar Rp1,51 triliun menjadi Rp1,85 triliun pada 2022.

Piyush dan Rishabh memberikan outlook positif terhadap kinerja keuangan Mitratel dalam jangka panjang. Mitratel, perusahaan menara terkemuka di Indonesia, dengan 28.030 menara, siap untuk pertumbuhan organik yang cepat. Itu karena Mitratel memiliki hubungan yang erat dengan Telkomsel, operator jaringan seluler (MNO) terbesar di Indonesia.

Anak perusahaan PT Telkom Indonesia Tbk itu memiliki potensi kolokasi yang lebih tinggi jika dibandingkan perusahaan sejenis, karena lokasinya yang khas, dimana 57% di antaranya berada di luar Jawa. Berikut, potensi kapasitas yang lebih tinggi, karena rasio tenancy-nya lebih rendah dibandingkan perusahaan sejenis.

“Kami berharap pertumbuhan organik didorong oleh perluasan cakupan MNO dan densifikasi jaringan,” kata kedua analis itu.

Mitratel memiliki rekam jejak yang kuat. Ini terbukti dalam pertumbuhan anorganik dimana Perseroan membeli 13.965 menara pada 2019-2021. Neraca Mitratel yang kuat, biaya utang yang relatif rendah, dan arus kas yang kuat, serta pengalamannya melakukan akuisisi yang menawarkan sinergi, memposisikan Mitratel untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan anorganik ke depan.

"Kami yakin, Mitratel berada pada posisi yang tepat untuk pertumbuhan organik karena portofolio menara di luar Jawa terbesar dan rasio sewa yang relatif lebih rendah. Mitratel juga siap mengalami pertumbuhan anorganik karena neraca yang kuat (utang bersih/EBITDA rendah), relatif rendah biaya utang, dan arus kas yang kuat," tulis kedua analis itu.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More