Simak! Untung Buntung Hapus Bensin Premium dan Pertalite

Jum'at, 24 Desember 2021 - 14:07 WIB
Pemerintah berencana menghapus Premium tahun depan menyusul Pertalita. FOTO/SINDOnews
JAKARTA - Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai langkah penghapusan premium di tahun 2022 sudah tepat.

Menurut dia, BBM jenis premium merupakan bahan bakar subsidi sehingga menjadi beban bagi keuangan negara. Di sisi lain, pengguna premium juga sudah semakin menurun dibandingkan beberapa tahun lalu karena masyarakat kini lebih pintar untuk memilih bensin yang lebih ramah lingkungan.

"Jadi saya kira ini menjadi momentum yang tepat bagi pemerintah untuk menghapus premium. Kita tahu premium ini masuk ke dalam jenis bahan bakar penugasan di mana ada subsidi ataupun ada kompensasi yang diberikan kepada Pertamina oleh pemerintah," ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Jumat (24/12/2021).



Dia menilai, Pertamina juga akan mendapat keuntungan karena tidak harus menanggung beban karena dari sisi harga saat ini masih jauh di bawah keekonomian. Sementara bagi pemerintah juga mengurangi beban dari sisi sektor kompensasi yang diberikan kepada Pertamina.



"Saya cukup optimis karena ini momen yang tepat. Jika memang harus dihapuskan, saya kira Pertamina akan menjalankan. Jika memang tidak, mereka akan tetap melanjutkan," jelasnya.

Mamit melanjutkan, berdasarkan data yang diterima dari Pertamina, konsumsi premium saat ini hanya di angka 7,8% jika dibandingkan dengan konsumsi total secara nasional. Masyarakat juga sudah mulai paham untuk menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan RON 92 ke atas dibandingkan Pertalite dan Premium.



"Ini menjadi momentum yang tepat sekali bagi pemerintah untuk mulai menghapuskan BBM jenis premium ini. Selain itu, saat ini Premium RON 88 hanya digunakan oleh tujuh negara saja yang rata-rata negara dengan penghasilan cukup rendah," ungkapnya.
(nng)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More