Satu Dekade, Perusahaan Kargo Logistik Ini Ekspansi ke Luar Negeri
Senin, 27 Desember 2021 - 17:34 WIB
“Konsumen kita dulunya berbelanja di mall atau grosir, yang berhubungan dengan home industry. Pengrajin di Tasik misalnya, dulu harus menaruh barang terlebih dahulu di Tanah Abang, toko atau mall, baru dijual. Sekarang, sudah tidak lagi. Dari Tasik, langsung ke pembeli,” jelasnya.
Melihat perubahan pola konsumen dan pasar itulah, Indah Logistik Cargo dikatakannya membuka diri, merespon perubahan ini dengan mulai melayani paket kecil, dari sekilo.
Pada hari jadinya yang ke-10 ini juga, Arisal Aziz mempertegas posisi Indah Logistik Cargo yang sudah setara dengan perusahaan jasa pengiriman paket dan kargo besar lainnya di Indonesia, dalam hal jaringan, layanan, kecepatan, pemenuhan kebutuhan konsumen, hingga penggunaan teknologi yang ramah dengan pengguna jasanya, salah satunya adalah menyediakan layanan Cash on Delivery (COD).
Indah Logistik Cargo dalam mensejajarkan diri dengan kompetitor dari sisi menggarap peluang dengan pemanfaatan teknologi adalah mereka sedang mempersiapkan aplikasi dan armada ojek online sendiri. Rencana itu akan direalisasikan pada Februari 2022.
“Kita akan melayani city kurir, paket dalam hitungan jam, makanan, dan sekalian dengan ojeknya juga. Dalam aplikasi, kita juga bisa melayani apabila pelanggan butuh mobil seperti taxi. Teknologi kita sudah siap 90 persen, akan kita luncurkan Februari,” jelas Arisal Aziz.
Arisal menyadari bahwa kini pangsa pemakai jasa pengiriman paket sudah bergeser dari pabrik atau industry ke rumah-rumah UMKM atau home industry, maka perusahaannya tak mau ketinggalan ikut mengambil peluang ini.
“Kita juga sedang membangun ekosistem di mall dunia maya. Jika kita mau bertahan di perusahaan ekspedisi paket ini, kita harus kuasai arus keluar masuk barang. Dan itu ada di mall dunia maya,” sambungnya.
Saat ini, memasuki momen Natal dan Tahun Baru, Arisal mengakui bahwa perusahaannya masih sedang menyesuaikan diri dengan hantaman badai pandemi Corona yang melanda dunia, khususnya Indonesia dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini.
Diakui Arisal, ini sangat terasa bagi usaha jasa paket dan kargo. Indah Logistik Cargo mengalami penurunan omset sekitar 10 – 15 persen. Hal itu dikarenakan banyak perusahaan yang rutin berkirim paket, mau tak mau berhenti beroperasi, bahkan tutup.
“Saya tidak tahu perusahaan lain, tapi di kami sendiri mengalami penurunan sebesar itu. Momen Nataru ini masih sedang naik pelan-pelan. Ekonomi kita sedang lesu. Bagaimana bisa berkirim barang kalau orang nggak belanja? Matahari yang jualan baju yang biasanya ngirim 10 truk sehari, sekarang aja udah nggak. Buku-buku cetak dari Gramedia juga udah nggak lagi,” jelasnya.
Melihat perubahan pola konsumen dan pasar itulah, Indah Logistik Cargo dikatakannya membuka diri, merespon perubahan ini dengan mulai melayani paket kecil, dari sekilo.
Pada hari jadinya yang ke-10 ini juga, Arisal Aziz mempertegas posisi Indah Logistik Cargo yang sudah setara dengan perusahaan jasa pengiriman paket dan kargo besar lainnya di Indonesia, dalam hal jaringan, layanan, kecepatan, pemenuhan kebutuhan konsumen, hingga penggunaan teknologi yang ramah dengan pengguna jasanya, salah satunya adalah menyediakan layanan Cash on Delivery (COD).
Indah Logistik Cargo dalam mensejajarkan diri dengan kompetitor dari sisi menggarap peluang dengan pemanfaatan teknologi adalah mereka sedang mempersiapkan aplikasi dan armada ojek online sendiri. Rencana itu akan direalisasikan pada Februari 2022.
“Kita akan melayani city kurir, paket dalam hitungan jam, makanan, dan sekalian dengan ojeknya juga. Dalam aplikasi, kita juga bisa melayani apabila pelanggan butuh mobil seperti taxi. Teknologi kita sudah siap 90 persen, akan kita luncurkan Februari,” jelas Arisal Aziz.
Arisal menyadari bahwa kini pangsa pemakai jasa pengiriman paket sudah bergeser dari pabrik atau industry ke rumah-rumah UMKM atau home industry, maka perusahaannya tak mau ketinggalan ikut mengambil peluang ini.
“Kita juga sedang membangun ekosistem di mall dunia maya. Jika kita mau bertahan di perusahaan ekspedisi paket ini, kita harus kuasai arus keluar masuk barang. Dan itu ada di mall dunia maya,” sambungnya.
Saat ini, memasuki momen Natal dan Tahun Baru, Arisal mengakui bahwa perusahaannya masih sedang menyesuaikan diri dengan hantaman badai pandemi Corona yang melanda dunia, khususnya Indonesia dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini.
Diakui Arisal, ini sangat terasa bagi usaha jasa paket dan kargo. Indah Logistik Cargo mengalami penurunan omset sekitar 10 – 15 persen. Hal itu dikarenakan banyak perusahaan yang rutin berkirim paket, mau tak mau berhenti beroperasi, bahkan tutup.
“Saya tidak tahu perusahaan lain, tapi di kami sendiri mengalami penurunan sebesar itu. Momen Nataru ini masih sedang naik pelan-pelan. Ekonomi kita sedang lesu. Bagaimana bisa berkirim barang kalau orang nggak belanja? Matahari yang jualan baju yang biasanya ngirim 10 truk sehari, sekarang aja udah nggak. Buku-buku cetak dari Gramedia juga udah nggak lagi,” jelasnya.
tulis komentar anda