Menteri Erick Instruksikan Proyek LRT Jabodebek Berlanjut
Selasa, 09 Juni 2020 - 19:14 WIB
JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) mendapat dana talangan dalam rangka pemulihan ekonomi sebesar Rp3,5 triliun. Dengan dana tersebut, KAI akan terus mengerjakan proyek LRT Jabodebek.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, penggunaan dana talangan KAI akan digunakan untuk proyek LRT Jabodetabek. Apalagi proyek ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional.
"Ini sudah diajukan cukup lama waktu itu, dimana payung kesepakatan waktu itu bila cost over pemerintah masuk. Tapi hasil negosiasi yang disepakati diberikan berupa dana talangan lebih dulu untuk cash flow LRT," ujar Menteri Erick di Jakarta, Selasa (9/6/2020).
Lebih lanjut Ia menerangkan, akan tetap melanjutkan proyek startagis besar di BUMN. Adapun proyek strategis ini dilakukan dalam upaya menarik investasi.
"Kita minta partner yang di bawah yang harus jadi domain pengusaha lokal. Kaya pertanyaan bagaimana BUMN bisa menarik investasi dari luar negeri," ungkapnya.
Sambung Menteri Erick menambahkan, pmerintah menyiapkan dana pemulihan ekonomi untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp143 triliun. Di mana dari jumlah tersebut, 11% digunakan untuk Penyertaan Modal Negara (PMN). "Ini bagian dari keberpihakan kita untuk memeratakan ekonomi," tuturnya.
Ada empat BUMN yang mendapat PMN. Di antaranya, PT Hutama Karya sebesar Rp7,5 triliun, Permodalan Nasional Madani (PNM) sebesar Rp1,5 triliun, PT Bahana Rp6 triliun dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC ) sebesar Rp500 miliar.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, penggunaan dana talangan KAI akan digunakan untuk proyek LRT Jabodetabek. Apalagi proyek ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional.
"Ini sudah diajukan cukup lama waktu itu, dimana payung kesepakatan waktu itu bila cost over pemerintah masuk. Tapi hasil negosiasi yang disepakati diberikan berupa dana talangan lebih dulu untuk cash flow LRT," ujar Menteri Erick di Jakarta, Selasa (9/6/2020).
Lebih lanjut Ia menerangkan, akan tetap melanjutkan proyek startagis besar di BUMN. Adapun proyek strategis ini dilakukan dalam upaya menarik investasi.
"Kita minta partner yang di bawah yang harus jadi domain pengusaha lokal. Kaya pertanyaan bagaimana BUMN bisa menarik investasi dari luar negeri," ungkapnya.
Sambung Menteri Erick menambahkan, pmerintah menyiapkan dana pemulihan ekonomi untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp143 triliun. Di mana dari jumlah tersebut, 11% digunakan untuk Penyertaan Modal Negara (PMN). "Ini bagian dari keberpihakan kita untuk memeratakan ekonomi," tuturnya.
Ada empat BUMN yang mendapat PMN. Di antaranya, PT Hutama Karya sebesar Rp7,5 triliun, Permodalan Nasional Madani (PNM) sebesar Rp1,5 triliun, PT Bahana Rp6 triliun dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC ) sebesar Rp500 miliar.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda