Kapitalisasinya Triliunan, Induk Koperasi Pesantren Diharapkan Jadi Holding
Rabu, 29 Desember 2021 - 19:57 WIB
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pengelolaan pondok pesantren untuk kemandirian ekonomi di Indonesia memiliki potensi yang besar dengan nilai kapitalisasi hingga triliunan rupiah. Menurut Teten, kemandirian ekonomi itu dilakukan salah satunya lewat pengelolaan koperasi pondok pesantren yang tersebar di Indonesia.
“Harapannya, koperasi pondok pesantren yang tergabung dalam Induk Koperasi Pondok Pesantren ini bisa menjadi holding bisnis, sehingga berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional,” ujar Menteri Teten, usai menyaksikan pengukuhan pengurus dan pengawas Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren) periode 2021-2026 di Jakarta, Rabu (29/12/2021).
Teten berharap dengan pengukuhan pengurus dan dewan pengawas yang baru, Inkopontren semakin berkembang, dan modern, mendorong potensinya menjadi holding bisnis bagi Koppontren, serta terus berkontribusi dalam perekonomian nasional.
Susunan pengurus Inkopontren periode 2021-2026, yaitu Ketua Dewan Pembina Sandiaga Salahuddin Uno, Ketua Dewan Penasihat dan Pakar Jimly Asshidiqie, Ketua Dewan Pengawas Ferry Juliantoro, Ketua Umum Mohammad Sukri, Sekretaris Umum Hapi Zajuli, dan Bendahara Muhammad Azhari.
Kementerian Koperasi dan UKM (2020) mencatat jumlah Koppontren aktif di Indonesia sebanyak 2.439 unit. Di dalam negeri, jumlah pesantren aktif tercatat sebanyak 27.722 pesantren yang terdiri dari 4,2 juta santri.
“Sejalan dengan amanat UU Nomor 18 Tahun 2019, pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, namun juga pemberdayaan ekonomi santri dan masyarakat sekitar,” pungkas Teten
Sementara itu, Ketua Dewas Inkopontren Sandiaga Uno mengatakan, sejak lima tahun lalu Inkopontren telah reborn dengan melakukan penataan ulang administrasi perijinan, serta pranata bisnis lainnya termasuk teknologi.
“Inkopontren juga membawa optimisme dan mencerminkan bidang-bidangnya sebagai sebuah entitas bisnis dan saya melihat bahwa kesempatan ini merupakan peluang untuk mempertanankan entitas bisnis, tapi juga mengambil peluang sebagai pemenang,” katanya.
Sandiaga menambahkan, ada beberapa program di Kementerian Parekraf yang bisa diselaraskan dengan Inkopontren salah satunya santri digitalpreneur. “Misalnya pada platform edukasi yang ditujukan kepada para santri untuk meningkatkan skill baik secara teknis, maupun non-teknis di bidang ekonomi digital dan produk kreatif,” tandasnya.
“Harapannya, koperasi pondok pesantren yang tergabung dalam Induk Koperasi Pondok Pesantren ini bisa menjadi holding bisnis, sehingga berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional,” ujar Menteri Teten, usai menyaksikan pengukuhan pengurus dan pengawas Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren) periode 2021-2026 di Jakarta, Rabu (29/12/2021).
Teten berharap dengan pengukuhan pengurus dan dewan pengawas yang baru, Inkopontren semakin berkembang, dan modern, mendorong potensinya menjadi holding bisnis bagi Koppontren, serta terus berkontribusi dalam perekonomian nasional.
Susunan pengurus Inkopontren periode 2021-2026, yaitu Ketua Dewan Pembina Sandiaga Salahuddin Uno, Ketua Dewan Penasihat dan Pakar Jimly Asshidiqie, Ketua Dewan Pengawas Ferry Juliantoro, Ketua Umum Mohammad Sukri, Sekretaris Umum Hapi Zajuli, dan Bendahara Muhammad Azhari.
Kementerian Koperasi dan UKM (2020) mencatat jumlah Koppontren aktif di Indonesia sebanyak 2.439 unit. Di dalam negeri, jumlah pesantren aktif tercatat sebanyak 27.722 pesantren yang terdiri dari 4,2 juta santri.
“Sejalan dengan amanat UU Nomor 18 Tahun 2019, pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, namun juga pemberdayaan ekonomi santri dan masyarakat sekitar,” pungkas Teten
Sementara itu, Ketua Dewas Inkopontren Sandiaga Uno mengatakan, sejak lima tahun lalu Inkopontren telah reborn dengan melakukan penataan ulang administrasi perijinan, serta pranata bisnis lainnya termasuk teknologi.
“Inkopontren juga membawa optimisme dan mencerminkan bidang-bidangnya sebagai sebuah entitas bisnis dan saya melihat bahwa kesempatan ini merupakan peluang untuk mempertanankan entitas bisnis, tapi juga mengambil peluang sebagai pemenang,” katanya.
Sandiaga menambahkan, ada beberapa program di Kementerian Parekraf yang bisa diselaraskan dengan Inkopontren salah satunya santri digitalpreneur. “Misalnya pada platform edukasi yang ditujukan kepada para santri untuk meningkatkan skill baik secara teknis, maupun non-teknis di bidang ekonomi digital dan produk kreatif,” tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda