Pemulihan Industri Penerbangan dan Hotel Butuh Waktu Lama

Selasa, 09 Juni 2020 - 22:36 WIB
Karyawan hotel mengenakan masker dan faceshield saat membersihkan kamar hotel dalam persiapan memasuki new normal. Foto/Dok SINDOphoto/Ali Masduki
JAKARTA - Industri penerbangan dan perhotelan menjadi paling terdampak pandemi virus corona (Covid-19). Hal ini seiring penerbangan dan hotel dinilai memerlukan waktu yang lebih lama untuk pulih dibandingkan industri lainnya.

Tim Asistensi Menko Perekonomian, Raden Pardede mengatakan, kedua industri tersebut diprediksi belum pulih di era tatanan baru atau new normal. Menurut dia, kepercayaan konsumen masih akan menjadi tantangan bagi pertumbuhan industri penerbangan dan perhotelan.

“The loser itu adalah industri terkait hospitality. Jadi memang airlines, perhotelan, ini memang mungkin akan lebih butuh waktu lebih panjang. Satu sampai dua tahun belum terlihat pertumbuhan cepat di sini, karena butuh waktu untuk pemulihkan kembali kepercayaan di sini,” ujar Raden di Jakarta, Selasa (9/6/2020). (Baca Juga : Kemenhub Ijinkan Pembatasan Kapasitas Pesawat Menjadi 70% )

Dia melanjutkan, dalam kondisi new normal, jaga jarak di dalam pesawat juga masih diharuskan. Sehingga hal ini pun berpengaruh pada kapasitas penumpang dan pendapatan maskapai. “Jadi yang sebelumnya katakan kapasitas pesawat 100 orang, mungkin jadi 50 orang. Ini akan berpengaruh ke income mereka,” katanya.

Pemerintah, imbuh dia, menyiapkan anggaran sekitar Rp677,2 triliun untuk melaksanakan program yang mencakup sektor kesehatan, jaring pengaman sosial alias bansos, dan jaring pengaman sektor riil seperti pemberian kredit modal kerja, restrukturisasi kredit, hingga pemberian bantuan kepada dunia usaha. "Ini harus berjalan beriringan secara efektif untuk memastikan pemulihan ekonomi," tandasnya.
(ind)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More