Usai Disorot Jokowi, Segini Alokasi LNG PLN di 2022
Rabu, 05 Januari 2022 - 21:28 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pasokan gas diprioritaskan di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik. Tahun ini, sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) berkomitmen untuk menjamin kebutuhan gas PLN.
"Saat ini seluruh pihak terkait sedang memastikan ketersediaan energi untuk kelistrikan, khususnya di kuartal I tahun 2022," Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas, Arief Setiawan Handoko melalui pernyataannya, Rabu (5/1/2022).
Menurut dia dalam 3 tahun terakhir, sektor hulu migas selalu berhasil memenuhi komitmen jumlah kargo Liquefied Natural Gas (LNG) untuk sektor kelistrikan dalam negeri.
Di tahun 2022, sektor hulu migas masih tetap berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan LNG dari pembangkit listrik PLN. SKK Migas telah menyiapkan 58 kargo dari kilang LNG Bontang dan Tangguh.
Saat ini, pasokan LNG untuk kelistrikan berasal dari kilang LNG Bontang dan Tangguh. Realisasi pasokan LNG untuk PLN dari kedua Kilang tersebut adalah 58 kargo di tahun 2019, 40 kargo di 2020, dan 54 kargo di 2021.
"Semua kebutuhan bisa dipenuhi, termasuk beberapa permintaan yang secara tata waktu berubah dari jadwal semula" pungkas Arief.
Bahkan menurut catatan SKK Migas, terdapat kargo-kargo yang secara kontraktual sudah disiapkan, namun tidak terserap oleh PLN yaitu sebanyak 13 kargo di tahun 2020 dan 11 kargo di tahun 2021.
Arief menegaskan, LNG merupakan komoditas yang butuh waktu untuk menyiapkannya. SKK Migas berharap seluruh kargo yang disiapkan untuk PLN dapat diserap.
“Perencanaan penggunaan bahan bakar LNG untuk sektor kelistrikan diharapkan dapat dibenahi ke depannya untuk memastikan pasokan aman bagi pembeli dan kesinambungan produksi bagi penjual” ujar Arief.
Sektor hulu migas mulai memasok LNG untuk domestik di tahun 2012. Saat itu volume pasokan untuk domestik masih sebesar 14 kargo. Jumlah tersebut terus meningkat dengan angka tertinggi sebesar 60,6 kargo di tahun 2019. Turunnya permintaan LNG akibat pandemi, di tahun 2020 pasokan LNG untuk domestik turun ke 44,9 kargo. Namun, di 2021, tren kembali naik dengan jumlah pasokan mencapai 56 kargo.
"Dari pasokan LNG untuk domestik tersebut, pasokan untuk sektor kelistrikan menjadi yang paling tinggi. Contohnya di tahun 2021, dari total pasokan 56 kargo, pasokan untuk sektor kelistrikan mencapai 54 kargo. Sisanya, untuk sektor industri. Artinya, 96,5% pasokan LNG untuk domestik digunakan oleh sektor kelistrikan," pungkas Arief.
"Saat ini seluruh pihak terkait sedang memastikan ketersediaan energi untuk kelistrikan, khususnya di kuartal I tahun 2022," Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas, Arief Setiawan Handoko melalui pernyataannya, Rabu (5/1/2022).
Menurut dia dalam 3 tahun terakhir, sektor hulu migas selalu berhasil memenuhi komitmen jumlah kargo Liquefied Natural Gas (LNG) untuk sektor kelistrikan dalam negeri.
Di tahun 2022, sektor hulu migas masih tetap berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan LNG dari pembangkit listrik PLN. SKK Migas telah menyiapkan 58 kargo dari kilang LNG Bontang dan Tangguh.
Saat ini, pasokan LNG untuk kelistrikan berasal dari kilang LNG Bontang dan Tangguh. Realisasi pasokan LNG untuk PLN dari kedua Kilang tersebut adalah 58 kargo di tahun 2019, 40 kargo di 2020, dan 54 kargo di 2021.
"Semua kebutuhan bisa dipenuhi, termasuk beberapa permintaan yang secara tata waktu berubah dari jadwal semula" pungkas Arief.
Bahkan menurut catatan SKK Migas, terdapat kargo-kargo yang secara kontraktual sudah disiapkan, namun tidak terserap oleh PLN yaitu sebanyak 13 kargo di tahun 2020 dan 11 kargo di tahun 2021.
Arief menegaskan, LNG merupakan komoditas yang butuh waktu untuk menyiapkannya. SKK Migas berharap seluruh kargo yang disiapkan untuk PLN dapat diserap.
“Perencanaan penggunaan bahan bakar LNG untuk sektor kelistrikan diharapkan dapat dibenahi ke depannya untuk memastikan pasokan aman bagi pembeli dan kesinambungan produksi bagi penjual” ujar Arief.
Baca Juga
Sektor hulu migas mulai memasok LNG untuk domestik di tahun 2012. Saat itu volume pasokan untuk domestik masih sebesar 14 kargo. Jumlah tersebut terus meningkat dengan angka tertinggi sebesar 60,6 kargo di tahun 2019. Turunnya permintaan LNG akibat pandemi, di tahun 2020 pasokan LNG untuk domestik turun ke 44,9 kargo. Namun, di 2021, tren kembali naik dengan jumlah pasokan mencapai 56 kargo.
"Dari pasokan LNG untuk domestik tersebut, pasokan untuk sektor kelistrikan menjadi yang paling tinggi. Contohnya di tahun 2021, dari total pasokan 56 kargo, pasokan untuk sektor kelistrikan mencapai 54 kargo. Sisanya, untuk sektor industri. Artinya, 96,5% pasokan LNG untuk domestik digunakan oleh sektor kelistrikan," pungkas Arief.
(nng)
tulis komentar anda