Erick Thohir Ancang-ancang Bubarkan PLN Batu Bara

Kamis, 06 Januari 2022 - 16:57 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sinyal bubarkan anak-cucu usaha PLN salah satunya PLN Batu Bara. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sinyal menutup anak usaha PLN, salah satunya PLN Batu Bara. Rencana tersebut muncul di saat gaduh soal defisit pasokan batu bara pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN.

"Jadi PLN Batubara, anak usaha, kalau kita visi ke depan Kementerian BUMN kita selalu ingin mengurangi jumlah anak cucu perusahaan, apalagi yang tidak diperlukan," ujar Erick, di Jakarta, Kamis (6/1/2022).

Dia mengungkapkan bahwa rencana tersebut telah di kaji bersama tim di Kementerian BUMN. Meski begitu, Erick belum tahu pasti kapan PLN Batu Bara akan dibubarkan atau di merger.

Erick mencontohkan, PT Energi Management Indonesia (EMI) yang awalnya berdiri sendiri, kini digabungkan menjadi anak usaha PLN. EMI ditugaskan melakukan audit terhadap program energi baru terbarukan (EBT). Dia juga mengeluarkan keputusan moratorium terhadap pembentukan anak dan cucu usaha BUMN saat ini.



"PLN Batu Bara salah satu yang akan kita tinjau, apakah perusahaan akan dimerger atau ditutup atau apa pun, belum mengambil keputusan karena tidak mungkin mengambil keputusan mendadak. Ini yang kita sedang pelajari dan bukan tidak mungkin berapa banyak lagi anak-anak usaha PLN yang harus kita kurangi," kata dia.

Di lain sisi, Erick berencana membentuk subholding pelayanan atau ritel dan subholding pembangkit di PLN. Menurutnya, PLN telah memiliki direktur pemasaran pertama sepanjang berdirinya perusahaan. "Agar pelayanan ke masyarakat harus benar, jangan sampai masyarakat dirugikan,"

Terkait subholding pembangkit, Erick tak ingin ada tumpang tindih dalam persoalan pembangkit dan batubara. Dia pun meminta harus adanya satu kesatuan."Biar transmisi tetap tapi untuk industri pembangkit bisa lebih harus independen, apalagi ini kesempatan kita sebagai bangsa bisa menjual listrik ke luar negeri," kata dia.



Erick berharap langkah transformasi dapat memperbaiki kinerja PLN. Pihaknya mengapresiasi kinerja manajemen PLN yang mampu menekan pengeluaran modal hingga Rp 24 triliun dan menurunkan tingkat utang PLN menjadi Rp 460 triliun dari sebelumnya yang mencapai Rp 500 triliun.

"Jadi kalau mau, bisa. Efisiensi harus terus dilakukan terus di seluruh BUMN. Kita sudah membuktikan konsolidasi keuangan BUMN yang tadinya untung Rp 13 triliun sekarang bisa Rp 61 triliun. Saya mengharapkan dewan komisaris dan direksi harus benar-benar fokus bekerja, bukan fokus pencitraan. Kerja yang benar nanti dapat apresiasi dari saya dan masyarakat," ungkapnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More