Aset Tommy Soeharto Rp2,4 T Hasil Sitaan BLBI Belum Laku Dilelang, Mungkinkah Pembeli Takut?

Jum'at, 14 Januari 2022 - 22:03 WIB
Aset Tommy Soeharto yang dilelang dengan harga Rp2,4 triliun yang merupakan sitaan terkait utang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) belum laku, Kemenkeu tebak-tebak apa penyebabnya. Foto/Dok
JAKARTA - Aset Tommy Soeharto yang dilelang dengan harga Rp2,4 triliun pada Rabu (12/1) tidak ada peminat alias belum laku. Aset atas nama PT Timor Putra Nasional (TPN) itu menjadi jaminan yang disita pemerintah terkait utang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) .



Direktur Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Tri Wahyuningsih Retno Mulyani mengungkapkan, kemungkinan penyebab aset tersebut tidak laku karena saat ini sedang dalam kesulitan perekonomian akibat pandemi COVID-19.

“Kita sadari tahu bahwa kondisi saat ini perekonomian seperti apa, itu mungkin jadi salah satu faktor karena aset ini kan berupa tanah, orang beli buat investasi, pasti berpikir untuk investasi saat sekarang ini, beli tahun ini kira-kira 1-2 tahun balik modal lagi nggak?,” ujar Tri dalam Bincang Bareng DJKN secara virtual, Jumat (14/1/2022).



Dia menyebutkan, aset Tommy kemungkinan tidak laku karena pandemi COVID-19 menjadi pertimbangan masyarakat untuk membeli.



Kendati demikian, Tri mengatakan jika ada yang membeli aset tersebut akan dijamin legalitasnya dan sudah sesuai ketentuan karena pelelangan yang dilaksanakan oleh negara dengan tujuan untuk mengembalikan uang kepada negara.

"Pasti sudah ada legalitasnya salah satunya sertifikat, tentunya kita sudah punya sertifikat karena yang paling urgent untuk melaksanakan lelang adalah bukti kepemilikan sama yang melelang itu berhak nggak," tukasnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa terdapat empat aset Tommy Soeharto yang akan dilelang. Nilai limit atau harga minimal barang yang dilelang dan ditetapkan senilai Rp2.425.000.000.000 (Rp2,4 triliun) dengan rincian sebagai berikut:
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More