1,4 Juta Masyarakat Telah Disuntik Vaksin Booster per 15 Januari
Senin, 17 Januari 2022 - 09:47 WIB
JAKARTA - Program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster digelar sejak 12 Januari 2022 telah menjangkau lebih dari 1,4 juta orang Indonesia.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, hingga 15 Januari 2022 sebanyak 1.444.934 dosis vaksin booster telah disuntikkan kepada masyarakat.
Adapun rinciannya sebanyak 1.337.800 dosis pada tenaga kesehatan dan 78.096 dosis pada lansia. "Kemudian, 30.034 dosis pada masyarakat umum, dan 736 dosis pada petugas publik," kata Airlangga di Jakarta, Senin (17/1/2022).
Adapun jenis vaksinnya adalah yang sudah mendapat EUA BPOM sebagai dosis lanjutan (booster) adalah Sinovac (homologus), Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax (masing-masing secara heterologous).
“Arahan bapak presiden, harus disiapkan juga vaksin Merah Putih ataupun vaksin lain yang diproduksi di dalam negeri, dan ditargetkan untuk (pemakaian) di pertengahan tahun ini atau semester 2,” tuturnya.
Saat ini, terdapat 398 Kabupaten/Kota yang telah mencapai 70% cakupan Dosis-1 Umum dan 60% cakupan Dosis-1 Lansia. Secara keseluruhan, terdapat 28 Provinsi yang sudah mencapai cakupan vaksinasi umum di atas 70%, kecuali Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua. Laju rata-rata vaksinasi dalam seminggu terakhir yaitu 1.191.758 dosis/hari.
Sementara itu, perkembangan pengendalian pandemi Covid-19 terus dipantau Pemerintah. Terutama pada awal tahun ini, di mana mobilitas masyarakat cukup tinggi karena liburan Nataru, dan terdapat Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) di antara mereka. Dari PPLN inilah yang menyumbang jumlah kasus Omicron di Indonesia yang cukup signifikan.
Tercatat kasus Aktif per 15 Januari 2022 sebesar 8.463 kasus atau naik 92,38% dari kasus per 1 Januari 2022 yakni 4.399 kasus. Proporsi Kasus Aktif dari Luar Jawa-Bali sebesar 23,0% (1.944 kasus dari 8.458 kasus nasional). Sedangkan, Kasus Konfirmasi Harian per 15 Januari 2022 adalah 1.054 kasus dan rata-rata 7 hari (7DMA) sebesar 733 kasus.
“Angka reproduksi kasus efektif (Rt) beberapa Pulau mengalami kenaikan, kecuali di Pulau Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua. Namun, Rt nasional masih ada di level 1 atau terkendali,” bebernya.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, hingga 15 Januari 2022 sebanyak 1.444.934 dosis vaksin booster telah disuntikkan kepada masyarakat.
Baca Juga
Adapun rinciannya sebanyak 1.337.800 dosis pada tenaga kesehatan dan 78.096 dosis pada lansia. "Kemudian, 30.034 dosis pada masyarakat umum, dan 736 dosis pada petugas publik," kata Airlangga di Jakarta, Senin (17/1/2022).
Adapun jenis vaksinnya adalah yang sudah mendapat EUA BPOM sebagai dosis lanjutan (booster) adalah Sinovac (homologus), Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax (masing-masing secara heterologous).
“Arahan bapak presiden, harus disiapkan juga vaksin Merah Putih ataupun vaksin lain yang diproduksi di dalam negeri, dan ditargetkan untuk (pemakaian) di pertengahan tahun ini atau semester 2,” tuturnya.
Baca Juga
Saat ini, terdapat 398 Kabupaten/Kota yang telah mencapai 70% cakupan Dosis-1 Umum dan 60% cakupan Dosis-1 Lansia. Secara keseluruhan, terdapat 28 Provinsi yang sudah mencapai cakupan vaksinasi umum di atas 70%, kecuali Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua. Laju rata-rata vaksinasi dalam seminggu terakhir yaitu 1.191.758 dosis/hari.
Sementara itu, perkembangan pengendalian pandemi Covid-19 terus dipantau Pemerintah. Terutama pada awal tahun ini, di mana mobilitas masyarakat cukup tinggi karena liburan Nataru, dan terdapat Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) di antara mereka. Dari PPLN inilah yang menyumbang jumlah kasus Omicron di Indonesia yang cukup signifikan.
Tercatat kasus Aktif per 15 Januari 2022 sebesar 8.463 kasus atau naik 92,38% dari kasus per 1 Januari 2022 yakni 4.399 kasus. Proporsi Kasus Aktif dari Luar Jawa-Bali sebesar 23,0% (1.944 kasus dari 8.458 kasus nasional). Sedangkan, Kasus Konfirmasi Harian per 15 Januari 2022 adalah 1.054 kasus dan rata-rata 7 hari (7DMA) sebesar 733 kasus.
“Angka reproduksi kasus efektif (Rt) beberapa Pulau mengalami kenaikan, kecuali di Pulau Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua. Namun, Rt nasional masih ada di level 1 atau terkendali,” bebernya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda