KLHK dan ITTO Gelar Workshop Regional Asia-Pasifik di Bogor
Kamis, 20 Januari 2022 - 12:59 WIB
JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama International Tropical Timber Organization (ITTO) mengadakan kegiatan Workshop yang bertema "Pemberdayaan masyarakat kehutanan dalam pengelolaan cagar biosfer yang berkelanjutan di kawasan Asia Pasifik" yang berlangsung di Bogor, pada Kamis (20/1/2022).
Cagar Biosfer adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program Man and The Biosphere (MAB-UNESCO) untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan atas upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal. Usulan penetapan Cagar Biosfer diajukan oleh pemerintah nasional. Setiap calon cagar harus memenuhi kriteria tertentu dan sesuai dengan persyaratan minimum sebelum dimasukkan ke dalam jaringan dunia.
Cagar biosfer adalah kawasan yang ideal untuk menguji dan mendemonstrasikan pendekatan-pendekatan yang mengarah kepada pembangunan berkelanjutan pada tingkat regional. Pengelolaan Cagar Biosfer dibagi menjadi 3 zona yang saling berhubungan, yaitu area inti (Core Area), zona penyangga (Buffer zone), dan area transisi (Transition zone).
Indonesia saat ini mempunyai 19 Cagar Biosfer antara lain Cagar Biosfer Cibodas. Cagar Biosfer Cibodas (CBC) merupakan salah satu cagar biosfer tertua di Indonesia dan ditetapkan pada tahun 1977 oleh UNESCO.
Cagar Biosfer Cibodas ditetapkan pada bulan juni tahun 1977 oleh UNESCO dengan nama Cagar Biosfer Cibodas dengan luas 106.000 Ha dimana Area intinya adalah Cagar Alam Cibodas yang selanjutnya menjadi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang ditunjuk oleh menteri pertanian pada tanggal 6 maret 1980 sebagai salah satu dari Taman Nasional pertama dan tertua di Indonesia.
Pada tahun 2012 Cagar Biosfer Cibodas melaksanakan zonasi ulang dengan memperluas Area Inti (tidak Hanya TNGGP) juga TWA dan CA Jemebr dan Telaga Warna KSDA Jawa Barat sehingga total areanya menjadi 167.000 hektar, terletak di Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur.
Kawasan area inti Cagar Biosfer Cibodas (TNGGP dan KSDA Jawa Barat) memiliki fungsi penting dalam siklus hidrologi yaitu menjadi hulu dari 4 DAS Prioritas (DAS Citarum, Cisadane, Ciliwung dan Cimandiri) dan menjadi menara air bagi 30 juta penduduk di sekitarnya; merupakan hutan tropis dataran tinggi pulau Jawa yang tersisa; dan sebagai penyeimbang ekosistem kawasan Jabodetabek, Cianjur dan Sukabumi.
Kawasan Cagar Biosfer Cibodas juga berperan penting dalam penyediaan air permukaan maupun air bawah tanah karena didalam kawasan ini terdapat ± 50 sungai dan anak sungai.
Cagar Biosfer adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerjasama program Man and The Biosphere (MAB-UNESCO) untuk mempromosikan konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan atas upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal. Usulan penetapan Cagar Biosfer diajukan oleh pemerintah nasional. Setiap calon cagar harus memenuhi kriteria tertentu dan sesuai dengan persyaratan minimum sebelum dimasukkan ke dalam jaringan dunia.
Cagar biosfer adalah kawasan yang ideal untuk menguji dan mendemonstrasikan pendekatan-pendekatan yang mengarah kepada pembangunan berkelanjutan pada tingkat regional. Pengelolaan Cagar Biosfer dibagi menjadi 3 zona yang saling berhubungan, yaitu area inti (Core Area), zona penyangga (Buffer zone), dan area transisi (Transition zone).
Indonesia saat ini mempunyai 19 Cagar Biosfer antara lain Cagar Biosfer Cibodas. Cagar Biosfer Cibodas (CBC) merupakan salah satu cagar biosfer tertua di Indonesia dan ditetapkan pada tahun 1977 oleh UNESCO.
Cagar Biosfer Cibodas ditetapkan pada bulan juni tahun 1977 oleh UNESCO dengan nama Cagar Biosfer Cibodas dengan luas 106.000 Ha dimana Area intinya adalah Cagar Alam Cibodas yang selanjutnya menjadi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang ditunjuk oleh menteri pertanian pada tanggal 6 maret 1980 sebagai salah satu dari Taman Nasional pertama dan tertua di Indonesia.
Pada tahun 2012 Cagar Biosfer Cibodas melaksanakan zonasi ulang dengan memperluas Area Inti (tidak Hanya TNGGP) juga TWA dan CA Jemebr dan Telaga Warna KSDA Jawa Barat sehingga total areanya menjadi 167.000 hektar, terletak di Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur.
Kawasan area inti Cagar Biosfer Cibodas (TNGGP dan KSDA Jawa Barat) memiliki fungsi penting dalam siklus hidrologi yaitu menjadi hulu dari 4 DAS Prioritas (DAS Citarum, Cisadane, Ciliwung dan Cimandiri) dan menjadi menara air bagi 30 juta penduduk di sekitarnya; merupakan hutan tropis dataran tinggi pulau Jawa yang tersisa; dan sebagai penyeimbang ekosistem kawasan Jabodetabek, Cianjur dan Sukabumi.
Kawasan Cagar Biosfer Cibodas juga berperan penting dalam penyediaan air permukaan maupun air bawah tanah karena didalam kawasan ini terdapat ± 50 sungai dan anak sungai.
Lihat Juga :
tulis komentar anda