Kemenhub Blak-blakan, Penumpang Damri Anjlok Direbut Ojol
Jum'at, 04 Februari 2022 - 23:14 WIB
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat ekosistem transportasi darat milik pemerintah semakin tergerus oleh sistem transportasi swasta dan kendaraan pribadi. Bahkan, tergerus oleh angkutan ilegal.
Adapun jenis transportasi darat milik swasta yang mampu menggerus ekosistem transportasi pemerintah adalah ojek online dan taksi online. Sementara kendaraan umum milik negara yang mengalami penurunan adalah Bus atau Damri.
"Sekarang angkutan BUS semakin lama semakin menurun. Makanya, tidak ada angkutan very ilegal kan, bayangkan kalau ada ferry ilegal. Terus angkutan online, taksi online, ojek online menggerus transportasi darat," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, Jumat (4/2/2022).
Dia mengutarakan pemerintah terus memperkuat ekosistem transportasi darat melalui pembangunan sejumlah infrastruktur fisik, seperti pembangunan terminal Bus di sejumlah daerah. Namun begitu, ekosistem Bus justru landai dan tidak mengalami perubahan signifikan.
"Kami sekarang sudah membangun beberapa terminal di daerah, tapi begitu kita bagun, kita bagusin ekosistem bus nya tidak naik naik, padahal pembangunan infrastruktur fisik untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat," kata dia.
Setyadi juga menilai kendaraan pribadi pun ikut menggerus angkutan bus. Sebab utamanya karena ada perubahan perilaku masyarakat terhadap penggunaan transportasi.
Dia mencontohkan, pembangunan jalan tol yang masif dilakukan Presiden Joko (Jokowi) membuat masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada transportasi umum milik pemerintah.
"Tapi sekarang sudah terjadi perubahan perilaku masyarakat terhadap angkutan darat ini. Bahkan, adanya pembangunan jalan tol yang dibangun oleh Presiden kita dengan masif di beberapa tempat, ada beberapa perilaku yang beda sekali di masyarakat, dari Surabaya ke Semarang dengan menggunakan kendaraan pribadi hanya beberapa jam sampai di sana," tutur dia.
Setiyadi pun mewanti-wanti transportasi milik swasta dan kendaraan pribadi menurunkan aspek pelayanan yang sudah diberikan negara. "Kami tadi rapat dengan Pak Menteri beliau juga menyampaikan keprihatinan yang kita harus bergerak seperti apa ini," kata dia.
Adapun jenis transportasi darat milik swasta yang mampu menggerus ekosistem transportasi pemerintah adalah ojek online dan taksi online. Sementara kendaraan umum milik negara yang mengalami penurunan adalah Bus atau Damri.
"Sekarang angkutan BUS semakin lama semakin menurun. Makanya, tidak ada angkutan very ilegal kan, bayangkan kalau ada ferry ilegal. Terus angkutan online, taksi online, ojek online menggerus transportasi darat," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, Jumat (4/2/2022).
Dia mengutarakan pemerintah terus memperkuat ekosistem transportasi darat melalui pembangunan sejumlah infrastruktur fisik, seperti pembangunan terminal Bus di sejumlah daerah. Namun begitu, ekosistem Bus justru landai dan tidak mengalami perubahan signifikan.
"Kami sekarang sudah membangun beberapa terminal di daerah, tapi begitu kita bagun, kita bagusin ekosistem bus nya tidak naik naik, padahal pembangunan infrastruktur fisik untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat," kata dia.
Setyadi juga menilai kendaraan pribadi pun ikut menggerus angkutan bus. Sebab utamanya karena ada perubahan perilaku masyarakat terhadap penggunaan transportasi.
Dia mencontohkan, pembangunan jalan tol yang masif dilakukan Presiden Joko (Jokowi) membuat masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada transportasi umum milik pemerintah.
"Tapi sekarang sudah terjadi perubahan perilaku masyarakat terhadap angkutan darat ini. Bahkan, adanya pembangunan jalan tol yang dibangun oleh Presiden kita dengan masif di beberapa tempat, ada beberapa perilaku yang beda sekali di masyarakat, dari Surabaya ke Semarang dengan menggunakan kendaraan pribadi hanya beberapa jam sampai di sana," tutur dia.
Baca Juga
Setiyadi pun mewanti-wanti transportasi milik swasta dan kendaraan pribadi menurunkan aspek pelayanan yang sudah diberikan negara. "Kami tadi rapat dengan Pak Menteri beliau juga menyampaikan keprihatinan yang kita harus bergerak seperti apa ini," kata dia.
(nng)
tulis komentar anda