Ibu Kota Pindah Bisa Bikin Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Lebih Lama Balik Modal
Senin, 07 Februari 2022 - 21:42 WIB
JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan, perkiraan proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung baru bisa balik modal setelah beroperasi selama 40 tahun. Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet menjelaskan, hal tersebut diambil dari feasibility studi atau studi kelayakan dari tarif yang akan diberikan kepada masyarakat sebesar Rp350 ribu per orang.
Dwiyana dalam RDP dengan Komisi V DPR menjelaskan, hasil review feasibility study yang dilakukan saat ini juga potensi break even point (BEP) mencapai 40 tahun. Menurutnya perhitungan itu masih terus dilakukan dan diharapkan bisa lebih cepat.
"Saat ini perhitungan review FS masih belum final, kemarin sempat di angka 40 tahun. Namun masih kita coba evaluasi agar kira-kira apakah ada lagi potensi-potensi revenue stream lagi atau strategi bisnis yang lain yang bisa membuat BEP bisa lebih kecil dari 40 tahun," ujarnya, Senin (7/2/2022).
Penghitungan BEP itu juga berdasarkan perkiraan penumpang perhari Kereta Cepat Jakarta-Bandung setelah beroperasi nantinya di 2023. Diperkirakan penumpangnya mencapai 31.215. Jumlah tersebut perkiraan penumpang yang sudah dikurangi sebagai dampak pemindahan Ibu Kota .
Sebelumnyanya melalui kajian studi kelayakan diperkirakan kereta cepat Jakarta-Bandung dapat mengangkut penumpang mencapai 61.157 orang perharinya. Namun setelah Ibu kota akan dipindahkan, perkiraan tersebut dikurangi hingga 48,9%.
Meski demikian menurut Dwiyana BEP dari proyek perkeretaapian memang terbilang cukup panjang. "Karena memang ini proyek investasi prasarana kereta api tentunya tidak akan mudah kalau kita berharap mendapatkan tingkat BEP yang lebih singkat. Rata-rata kalau proyek investasi perkeretaapian pasti di atas 20 tahun," pungkasnya.
Baca Juga
Dwiyana dalam RDP dengan Komisi V DPR menjelaskan, hasil review feasibility study yang dilakukan saat ini juga potensi break even point (BEP) mencapai 40 tahun. Menurutnya perhitungan itu masih terus dilakukan dan diharapkan bisa lebih cepat.
"Saat ini perhitungan review FS masih belum final, kemarin sempat di angka 40 tahun. Namun masih kita coba evaluasi agar kira-kira apakah ada lagi potensi-potensi revenue stream lagi atau strategi bisnis yang lain yang bisa membuat BEP bisa lebih kecil dari 40 tahun," ujarnya, Senin (7/2/2022).
Penghitungan BEP itu juga berdasarkan perkiraan penumpang perhari Kereta Cepat Jakarta-Bandung setelah beroperasi nantinya di 2023. Diperkirakan penumpangnya mencapai 31.215. Jumlah tersebut perkiraan penumpang yang sudah dikurangi sebagai dampak pemindahan Ibu Kota .
Sebelumnyanya melalui kajian studi kelayakan diperkirakan kereta cepat Jakarta-Bandung dapat mengangkut penumpang mencapai 61.157 orang perharinya. Namun setelah Ibu kota akan dipindahkan, perkiraan tersebut dikurangi hingga 48,9%.
Meski demikian menurut Dwiyana BEP dari proyek perkeretaapian memang terbilang cukup panjang. "Karena memang ini proyek investasi prasarana kereta api tentunya tidak akan mudah kalau kita berharap mendapatkan tingkat BEP yang lebih singkat. Rata-rata kalau proyek investasi perkeretaapian pasti di atas 20 tahun," pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda