Menanti Wajah Baru Kilang Balikpapan, Simak Progres Terkini
Selasa, 08 Februari 2022 - 13:56 WIB
JAKARTA - Pertamina melakukan pengangkatan dan pemasangan alat Disenganger/Stripper yang merupakan salah satu peralatan penting bagian dari unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) di kilang RDMP Balikpapan. Pemasangan peralatan ini berkontribusi positif terhadap perkembangan proyek. Hingga akhir Januari 2022 proyek RDMP Balikpapan & Lawe-Lawe telah mencapai progress sekitar 48%.
"Walaupun kita sedang fokus untuk percepatan progress proyek, namun safety tetap menjadi aspek utama dalam seluruh kegiatan operasional PT KPB," ujar Direktur Utama PT KPB Feri Yani dalam keterangannya, Selasa (8/2/2022).
Alat ini memiliki berat lebih dari 900 ton, dengan tinggi 36,7 meter dan diameter 11,1 meter. Disenganger/Stripper ini merupakan bagian dari unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang berfungsi untuk menghasilkan produk bernilai tinggi atau BBM dengan kualitas yang lebih baik dan ramah lingkungan.
Pengadaan dan pembuatan peralatan ini memerlukan waktu sekitar dua tahun di Korea Selatan sampai tiba di Balikpapan. Disenganger/Stripper telah berhasil dipasang pada Jumat (04/02/2022) dengan menggunakan crane berkapasitas 2.800 ton yang merupakan Electric Ringer Crane raksasa di dunia.
Pekerjaan pemasangan ini membutuhkan ketelitian dan kecermatan yang matang mengingat peralatan yang dipasang memiliki dimensi yang sangat besar. Perencanaan telah dilakukan oleh tenaga ahli yang kompeten guna mendukung suksesnya pekerjaan yang memiliki risiko tinggi ini. Pada awal tahun 2022, proyek RDMP Balikpapan ini telah melibatkan pekerja sebanyak 13.000 personil.
Aspek keselamatan pekerja dan peralatan merupakan hal paling utama yang menjadi pertimbangan sebelum peralatan ini dipasang seperti memastikan bahwa pekerja dalam kondisi fit dan telah dilakukan inspeksi alat angkat dan pemenuhan peraturan perundang-undangan untuk memastikan kelayakan sebelum digunakan.
Diharapkan penyelesaian proyek ini dapat selesai tepat waktu sehingga cita-cita pengembangan kilang Balikpapan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan dari 260 kbpd menjadi 360 kbpd, kualitas produk untuk memenuhi kualitas setara EURO V yang lebih ramah lingkungan, serta meningkatkan kompleksitas kilang, fleksibilitas kilang, dan profitabilitas kilang, dapat terwujud demi kemandirian dan ketahanan energi Indonesia.
"Walaupun kita sedang fokus untuk percepatan progress proyek, namun safety tetap menjadi aspek utama dalam seluruh kegiatan operasional PT KPB," ujar Direktur Utama PT KPB Feri Yani dalam keterangannya, Selasa (8/2/2022).
Alat ini memiliki berat lebih dari 900 ton, dengan tinggi 36,7 meter dan diameter 11,1 meter. Disenganger/Stripper ini merupakan bagian dari unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang berfungsi untuk menghasilkan produk bernilai tinggi atau BBM dengan kualitas yang lebih baik dan ramah lingkungan.
Pengadaan dan pembuatan peralatan ini memerlukan waktu sekitar dua tahun di Korea Selatan sampai tiba di Balikpapan. Disenganger/Stripper telah berhasil dipasang pada Jumat (04/02/2022) dengan menggunakan crane berkapasitas 2.800 ton yang merupakan Electric Ringer Crane raksasa di dunia.
Pekerjaan pemasangan ini membutuhkan ketelitian dan kecermatan yang matang mengingat peralatan yang dipasang memiliki dimensi yang sangat besar. Perencanaan telah dilakukan oleh tenaga ahli yang kompeten guna mendukung suksesnya pekerjaan yang memiliki risiko tinggi ini. Pada awal tahun 2022, proyek RDMP Balikpapan ini telah melibatkan pekerja sebanyak 13.000 personil.
Aspek keselamatan pekerja dan peralatan merupakan hal paling utama yang menjadi pertimbangan sebelum peralatan ini dipasang seperti memastikan bahwa pekerja dalam kondisi fit dan telah dilakukan inspeksi alat angkat dan pemenuhan peraturan perundang-undangan untuk memastikan kelayakan sebelum digunakan.
Baca Juga
Diharapkan penyelesaian proyek ini dapat selesai tepat waktu sehingga cita-cita pengembangan kilang Balikpapan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan dari 260 kbpd menjadi 360 kbpd, kualitas produk untuk memenuhi kualitas setara EURO V yang lebih ramah lingkungan, serta meningkatkan kompleksitas kilang, fleksibilitas kilang, dan profitabilitas kilang, dapat terwujud demi kemandirian dan ketahanan energi Indonesia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda