Produk BBM Pertamina Bakal Dipangkas Menteri Erick Thohir
Jum'at, 12 Juni 2020 - 21:52 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana, ingin mengurangi produk bahan bakar minyak (BBM) yang dijual oleh PT Pertamina (Persero). Sebab, produk yang ada saat ini dinilai terlalu banyak dan tidak efisien bagi produksi serta distribusi perusahaan.
"Contohnya dalam distribusi produk kita mau seefisien mungkin sebab isu logistik jadi kendala. Apalagi kalau merek minyaknya kebanyakan, termasuk sinergitas oli dan distribusinya," kata Menteri Erick di Jakarta, Jumat (12/6/2020).
( )
Saat ini perusahaan minyak nasional itu memiliki produk BBM bersubsidi untuk rumah tangga berupa minyak tanah. Lalu, produk BBM bersubsidi atau penugasan dari pemerintah untuk kendaraan bermotor berupa Solar/Biosolar dan Premium.
Selanjutnya Pertamina memiliki Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Racing, Dexlite, dan Pertamina Dex yang merupakan produk BBM non subsidi untuk kendaraan bermotor. Produk-produk ini belum mencakup yang non BBM, misalnya gas elpiji, petrokimia, hingga pelumas atau oli.
Meski begitu Ia belum memberi penjelasan lebih lanjut mengenai penyesuaian sembilan produk itu. Misalnya, apakah akan digabung jadi satu atau hanya akan dipangkas menjadi beberapa produk.
Dia mengatakan penghapusan produk BBM Pertamina agar distribusi logistiknya tidak terganggu. Pasalnya, banyaknya produk yang dijual akan membuat distribusi terhambat karena truk yang mengirim satu produk harus dibersihkan dulu jika ingin mengirim produk BBM lain.
"Bukan tidak mungkin produk ini kita kurangi jumlahnya supaya tidak membingungkan masyarakat dan mengefisiensikan logistik karena kalau terlalu banyak produk, truk yang kirim minyak ke titik-titik, walaupun truknya cuma setengah, tetap dikirim. Abis itu dicuci, ambil lagi produk lain. Kalau sembilan produk, sembilan kali kirim," tandasnya.
"Contohnya dalam distribusi produk kita mau seefisien mungkin sebab isu logistik jadi kendala. Apalagi kalau merek minyaknya kebanyakan, termasuk sinergitas oli dan distribusinya," kata Menteri Erick di Jakarta, Jumat (12/6/2020).
( )
Saat ini perusahaan minyak nasional itu memiliki produk BBM bersubsidi untuk rumah tangga berupa minyak tanah. Lalu, produk BBM bersubsidi atau penugasan dari pemerintah untuk kendaraan bermotor berupa Solar/Biosolar dan Premium.
Selanjutnya Pertamina memiliki Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Racing, Dexlite, dan Pertamina Dex yang merupakan produk BBM non subsidi untuk kendaraan bermotor. Produk-produk ini belum mencakup yang non BBM, misalnya gas elpiji, petrokimia, hingga pelumas atau oli.
Meski begitu Ia belum memberi penjelasan lebih lanjut mengenai penyesuaian sembilan produk itu. Misalnya, apakah akan digabung jadi satu atau hanya akan dipangkas menjadi beberapa produk.
Dia mengatakan penghapusan produk BBM Pertamina agar distribusi logistiknya tidak terganggu. Pasalnya, banyaknya produk yang dijual akan membuat distribusi terhambat karena truk yang mengirim satu produk harus dibersihkan dulu jika ingin mengirim produk BBM lain.
"Bukan tidak mungkin produk ini kita kurangi jumlahnya supaya tidak membingungkan masyarakat dan mengefisiensikan logistik karena kalau terlalu banyak produk, truk yang kirim minyak ke titik-titik, walaupun truknya cuma setengah, tetap dikirim. Abis itu dicuci, ambil lagi produk lain. Kalau sembilan produk, sembilan kali kirim," tandasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda