Lippo Group Berkomitmen Terapkan ESG Dalam Bisnisnya
Rabu, 16 Februari 2022 - 13:33 WIB
JAKARTA - Lippo Group berkomitmen menerapkan prinsip Environmental, Social dan Governance (ESG) di setiap bisnisnya. Dalam tiga tahun terakhir Lippo Group telah menerapkan prinsip ESG dalam operasional bisnisnya dan akan terus ditingkatkan lagi di masa mendatang.
Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady mengatakan Lippo Group menjadi salah satu perusahaan pertama dari Asia Tenggara yang menandatangani World Economic Forum (WEF) inisiatif Stakeholder Capitalism Metrics (SCM) bersama dengan lebih dari 100 perusahaan internasional kelas dunia lainnya.
(Baca juga:Lippo Group Tandatangani Komitmen World Economic Forum Stakeholder Capitalism Metrics di Level Global)
Langkah itu ditempuh sebagai komitmen berkelanjutan dan bukti konsistensi perusahaan menerapkan prinsip ESG. John yang juga ditunjuk sebagai World Economic Forum Young Global Leaders menuturkan, sebenarnya Lippo Group sendiri telah mulai memperhatikan penerapan prinsip ESG setidaknya sejak tiga tahun lalu.
“Jadi ini bukan hal baru bagi kami. Sekarang kami sudah punya sustainability committee yang mendapatkan perhatian dan dukungan yang terbaik dari anggota-anggota Direksi. Dalam organisasi kami sudah ada Head of Sustainability. Harapan kami di tahun-tahun yang akan datang bisa terus lebih matang dan komprehensif,” kata John Riady dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/2/2022).
(Baca juga:LPKR : Lahan Eks BLBI yang Disita Negara Bukan Milik Lippo Group)
John mengatakan sejak Januari 2020, sejumlah ESG metrics yang bersifat universal atau berlaku lintas industri telah diindentifikasi oleh WEF. Seiring dengan riset dan pertimbangan matang, SCM direduksi menjadi 21 core dan 34 expanded metrics dan dibagi menjadi 4 kategori besar yaitu Principle of Governance, Planet, People, dan Prosperity. Empat kategori besar tersebut menurut John sejalan dengan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
John juga merinci capaian Lippo Group selama ini yang mengacu pada 4 prinsip besar SCM. Dalam topik Governance, Lippo Group sejak 3 tahun yang lalu telah merombak jajaran top management untuk memperbaiki kinerja dan memperkuat penerapan prinsip ESG.
Mengenai Planet, Lippo Group telah menyediakan begitu banyak area penghijauan, irigasi, dan sistem drainase dengan kualitas terbaik. Bahkan, juga menggunakan air dari hasil pengolahan yang sangat baik dan sumber terbarukan seperti pemanenan air hujan untuk menghemat air.
(Baca juga:Miliki Visi Searah, Lippo Group Mantapkan Kerja Sama Bisnis dengan MNC Group)
Terkait People, pihaknya tak ragu mengusung diversity and inclusion. Dalam prinsip Prosperity, John menyinggung terkait kontribusi Lippo Group terhadap sistem perekonomian. Menurutnya, Lippo Group memiliki kontribusi besar terhadap kesejahteraan pekerjanya juga bagi ekonomi Indonesia dari investasi-investasi yang ditanamkan.
“Mengenai berapa banyak yang sudah kami realisasikan dari prinsip besar tadi, mungkin banyak yang sudah kami kerjakan. Tapi sifatnya ini sesuatu yang harus terus diperbaiki dan tetap ditingkatkan lagi,” tegas John.
Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady mengatakan Lippo Group menjadi salah satu perusahaan pertama dari Asia Tenggara yang menandatangani World Economic Forum (WEF) inisiatif Stakeholder Capitalism Metrics (SCM) bersama dengan lebih dari 100 perusahaan internasional kelas dunia lainnya.
(Baca juga:Lippo Group Tandatangani Komitmen World Economic Forum Stakeholder Capitalism Metrics di Level Global)
Langkah itu ditempuh sebagai komitmen berkelanjutan dan bukti konsistensi perusahaan menerapkan prinsip ESG. John yang juga ditunjuk sebagai World Economic Forum Young Global Leaders menuturkan, sebenarnya Lippo Group sendiri telah mulai memperhatikan penerapan prinsip ESG setidaknya sejak tiga tahun lalu.
“Jadi ini bukan hal baru bagi kami. Sekarang kami sudah punya sustainability committee yang mendapatkan perhatian dan dukungan yang terbaik dari anggota-anggota Direksi. Dalam organisasi kami sudah ada Head of Sustainability. Harapan kami di tahun-tahun yang akan datang bisa terus lebih matang dan komprehensif,” kata John Riady dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/2/2022).
(Baca juga:LPKR : Lahan Eks BLBI yang Disita Negara Bukan Milik Lippo Group)
John mengatakan sejak Januari 2020, sejumlah ESG metrics yang bersifat universal atau berlaku lintas industri telah diindentifikasi oleh WEF. Seiring dengan riset dan pertimbangan matang, SCM direduksi menjadi 21 core dan 34 expanded metrics dan dibagi menjadi 4 kategori besar yaitu Principle of Governance, Planet, People, dan Prosperity. Empat kategori besar tersebut menurut John sejalan dengan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
John juga merinci capaian Lippo Group selama ini yang mengacu pada 4 prinsip besar SCM. Dalam topik Governance, Lippo Group sejak 3 tahun yang lalu telah merombak jajaran top management untuk memperbaiki kinerja dan memperkuat penerapan prinsip ESG.
Mengenai Planet, Lippo Group telah menyediakan begitu banyak area penghijauan, irigasi, dan sistem drainase dengan kualitas terbaik. Bahkan, juga menggunakan air dari hasil pengolahan yang sangat baik dan sumber terbarukan seperti pemanenan air hujan untuk menghemat air.
(Baca juga:Miliki Visi Searah, Lippo Group Mantapkan Kerja Sama Bisnis dengan MNC Group)
Terkait People, pihaknya tak ragu mengusung diversity and inclusion. Dalam prinsip Prosperity, John menyinggung terkait kontribusi Lippo Group terhadap sistem perekonomian. Menurutnya, Lippo Group memiliki kontribusi besar terhadap kesejahteraan pekerjanya juga bagi ekonomi Indonesia dari investasi-investasi yang ditanamkan.
“Mengenai berapa banyak yang sudah kami realisasikan dari prinsip besar tadi, mungkin banyak yang sudah kami kerjakan. Tapi sifatnya ini sesuatu yang harus terus diperbaiki dan tetap ditingkatkan lagi,” tegas John.
(dar)
tulis komentar anda