Lippo Group Tandatangani Komitmen World Economic Forum Stakeholder Capitalism Metrics di Level Global
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lippo Group menjadi salah satu perusahaan pertama dari Asia Tenggara yang menandatangani World Economic Forum Stakeholder Capitalism Metrics (SCM) bersama dengan lebih dari 100 perusahaan internasional kelas dunia lainnya. Langkah itu ditempuh sebagai komitmen berkelanjutan dan bukti konsistensi Lippo menerapkan prinsip environmental, social, dan governance (ESG) dalam usahanya mendukung terciptanya kondisi dunia yang lebih baik.
SCM merupakan acuan penerapan prinsip ESG secara global yang sifatnya lintas industri. SCM dirumuskan oleh World Economic Forum (WEF) berkolaborasi dengan perusahaan konsultan dan audit dunia yaitu Deloitte, EY, KPMG dan PwC.
Adapun beberapa perusahaan yang berkomitmen pada SCM di antaranya Dell Technologies, Fidelity International, Mitsubishi Corporation, UBS, Unilever, Siemens AG, Sony Corporation, dan Nestle.
(Baca juga:LPKR : Lahan Eks BLBI yang Disita Negara Bukan Milik Lippo Group)
Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady yang juga ditunjuk sebagai World Economic Forum Young Global Leaders, mengatakan penandatanganan itu dilakukan pihaknya pada Desember tahun lalu. “Dari persepsi Lippo Group, komitmen terhadap SCM adalah hal baik yang harus diterapkan demi kebaikan bisnis dan lingkungan pendukungnya secara jangka panjang,” kata John Riady dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/2/2022).
John memaparkan data dari WEF terkait SCM yang dimiliki pihaknya. Saat ini perusahaan-perusahaan besar terlebih yang sudah go public, tidak hanya memikirkan kepentingan pemegang saham atau shareholders, namun kini paradigmanya berubah menjadi stakeholders. “ESG dan Stakeholder Capitalism menjadi hal yang penting untuk kami semua,” katanya.
Model bisnis ke depan, lanjut John, harus mencari sebuah solusi, di satu sisi memperhatikan sustainability, baik untuk lingkungan dan masyarakat, di sisi lain juga profitability dan growth. Jadi ada kesinambungan dan lingkaran ekosistem bisnis antara purpose dan profit.
(Baca juga:Miliki Visi Searah, Lippo Group Mantapkan Kerja Sama Bisnis dengan MNC Group)
“Ini menjadi aspirasi kami di Lippo, dan alasan kami tergerak untuk menjadi perusahaan pertama dari Indonesia yang menandatangani World Economic Forum Stakeholder Capitalism Metrics bersama dengan lebih dari 100 perusahaan internasional kelas dunia lainnya,” tegas John.
Di era ini, lanjut John, yang menjadi tantangan utama adalah bagaimana pelaku bisnis atau pelaku industri lebih sustainable di masa datang. Maka, SCM dari WEF adalah solusi utamanya.
SCM merupakan acuan penerapan prinsip ESG secara global yang sifatnya lintas industri. SCM dirumuskan oleh World Economic Forum (WEF) berkolaborasi dengan perusahaan konsultan dan audit dunia yaitu Deloitte, EY, KPMG dan PwC.
Adapun beberapa perusahaan yang berkomitmen pada SCM di antaranya Dell Technologies, Fidelity International, Mitsubishi Corporation, UBS, Unilever, Siemens AG, Sony Corporation, dan Nestle.
(Baca juga:LPKR : Lahan Eks BLBI yang Disita Negara Bukan Milik Lippo Group)
Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady yang juga ditunjuk sebagai World Economic Forum Young Global Leaders, mengatakan penandatanganan itu dilakukan pihaknya pada Desember tahun lalu. “Dari persepsi Lippo Group, komitmen terhadap SCM adalah hal baik yang harus diterapkan demi kebaikan bisnis dan lingkungan pendukungnya secara jangka panjang,” kata John Riady dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/2/2022).
John memaparkan data dari WEF terkait SCM yang dimiliki pihaknya. Saat ini perusahaan-perusahaan besar terlebih yang sudah go public, tidak hanya memikirkan kepentingan pemegang saham atau shareholders, namun kini paradigmanya berubah menjadi stakeholders. “ESG dan Stakeholder Capitalism menjadi hal yang penting untuk kami semua,” katanya.
Model bisnis ke depan, lanjut John, harus mencari sebuah solusi, di satu sisi memperhatikan sustainability, baik untuk lingkungan dan masyarakat, di sisi lain juga profitability dan growth. Jadi ada kesinambungan dan lingkaran ekosistem bisnis antara purpose dan profit.
(Baca juga:Miliki Visi Searah, Lippo Group Mantapkan Kerja Sama Bisnis dengan MNC Group)
“Ini menjadi aspirasi kami di Lippo, dan alasan kami tergerak untuk menjadi perusahaan pertama dari Indonesia yang menandatangani World Economic Forum Stakeholder Capitalism Metrics bersama dengan lebih dari 100 perusahaan internasional kelas dunia lainnya,” tegas John.
Di era ini, lanjut John, yang menjadi tantangan utama adalah bagaimana pelaku bisnis atau pelaku industri lebih sustainable di masa datang. Maka, SCM dari WEF adalah solusi utamanya.