Ingin Bangun Bisnis Ramah Lingkungan? MotionBanking Berikan Solusinya, Cek di Sini!

Jum'at, 18 Februari 2022 - 09:30 WIB
Metode pencetakan kain dengan ecoprint yang lebih ramah lingkungan. Foto/Ilustrasi/MNC Media
JAKARTA - Industri fashion cukup konsisten dalam mengembangkan tren baru dan memberikan banyak ruang untuk membangun bisnis ramah lingkungan.

Saat ini produk slow-fashion cukup populer karena modelnya yang timeless dinilai lebih awet dan dikerjakan dengan berbagai metode yang ramah lingkungan.

Meskipun proses pembuatannya memakan waktu cukup lama, berbagai produk slow-fashion menghasilkan produk yang unik dengan nilai seni tinggi. Salah satu bisnis slow-fashion yang saat ini cukup populer adalah ecoprint.

Ecoprint merupakan metode pencetakan yang lahir karena adanya keresahan penggunaan mesin produksi pakaian yang tidak ramah lingkungan. Alih-alih diproduksi sepenuhnya menggunakan mesin, ecoprint bisa dikelola dengan memanfaatkan unsur tanaman.





Ecoprint bukanlah inovasi yang baru muncul belakangan ini sebagai salah satu cara membangun bisnis ramah lingkungan. Sebelumnya ada bisnis ramah lingkungan yang cukup populer dan bertahan hingga saat ini adalah pengolahan limbah plastik dan yang sudah diuraikan menjadi produk fashion maupun furnitur.

Ecoprint meraih popularitasnya karena menyorot keindahan dan kekayaan alam Indonesia dalam proses produksi hingga barang jadi. Penasaran bagaimana ecoprint bisa menjadi salah satu usaha yang ramah lingkungan? Yuk simak selengkapnya di sini.

Apa yang Dimaksud dengan Ecoprint?

Jika Anda merasa bahwa istilah ecoprint cukup terasa asing di telinga, wajar saja karena istilah tersebut berasal dari Bahasa Inggris.

Jika diartikan ke Bahasa Indonesia, Eco bisa berarti sebagai ekosistem, atau lingkungan alami. Sedangkan, print bisa berarti mencetak atau memproduksi.

Jika kedua kata tersebut digabung, akan menghasilkan makna baru yang diartikan sebagai pembuatan yang memiliki unsur lingkungan alami.

Dalam proses produksinya, ecoprint didefinisikan sebagai teknik mewarnai dan membuat motif pada kain secara alami. Selanjutnya, proses produksinya membutuhkan tumbuhan dalam bentuk daun maupun bunga.



Nantinya, tumbuhan tersebut akan dijadikan sebagai bahan pewarna dan pembuat motif pada kain. Untuk membuat motifnya, tumbuhan yang dipakai akan ditempel sedemikian rupa hingga motifnya muncul di permukaan kain sesuai dengan pola yang diinginkan.

Ecoprint merupakan pengembangan dari teknik eco dyeing yang juga berupa metode pewarnaan kain dengan bahan alami. Hingga akhirnya pada 2006 ada seseorang yang mengembangkan eco dyeing menjadi ecoprinting dengan menggunakan tanaman yang berpigmen tinggi pada kain yang memiliki serat alami.

Bagaimana Cara Melakukan Ecoprint?

Ada 2 metode pewarnaan yang bisa menjadi pilihan untuk melakukan ecoprint, yaitu iron blanket dan pounding. Kedua teknik ini sama-sama membutuhkan proses perendaman tumbuhan ke dalam larutan cuka sebelum digunakan.

Teknik Iron Blanket

Berikut adalah langkah ecoprint dengan menggunakan teknik iron blanket.

1. Tanaman yang akan digunakan, harus direndam ke dalam larutan cuka.

2. Sambil menunggu rendaman, bersihkan kain yang akan digunakan.

3. Tempelkan tanaman di atas kain.

4. Gulung kain dengan paralon lalu ikatkan dengan tali agar tetap bisa membungkus paralon dengan rapat.

5. Masukkan gulungan tersebut ke dalam kukusan untuk memunculkan warna pada kain

Teknik Pounding

Dengan menerapkan teknik pounding, Anda tidak perlu mengukus kain untuk memunculkan warnanya. Inilah langkah-langkahnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More