Kementan Ajak Petani Milenial Kalsel Garap Agribisnis dari Smart Farming
Senin, 21 Februari 2022 - 21:53 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengupayakan pemanfaatan teknologi untuk pertanian atau smart farming. Dengan teknologi bisa sebagai solusi dan meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan smart farming pula menjadi peluang besar bagi petani milenial untuk menggarap agribisnis di Indonesia.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sektor pertanian hanya bisa diintervensi oleh hadirnya kemajuan dan perkembangan teknologi modern. Pertanian tidak bisa diolah lagi dengan cara tradisional yang memakan biaya, waktu, tenaga dan juga pikiran.
“Yang jelas, kita tidak bisa mencoba dengan peradaban yang lalu. Caranya adalah mengembangkan smart green house yang akan meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani,” kata Mentan Syahrul.
(Baca juga:Kementan Maksimalkan Peran UPT Dukung Kinerja Food Estate Kalteng)
Lanjut Mentan, “Dreaming, believing, and make it happen. Believe your dream, and believing dreams come true, tapi kalau kalian yakin dengan dirimu, dan kalian mau belajar,” katanya.
Salah satu penerapannya adalah smart green house yang merupakan metode penanaman hidroponik. Secara teknis, smart green house dikendalikan secara otomatis untuk mengendalikan kelembaban, suhu, nutrisi serta cuaca. Dengan smart green house, produktivitas pertanian meningkat, pendapatan pun terangkat.
“It’s your era! Eramu ini, kalian punya gadget. Kalian punya digital. Kalian punya link. Gunakan untuk membangun sebuah virtual system mendunia. Ilmu itu harus dipaksa, paksa ki! Jangan cuma bagus di planning, Action dong! Action itu jangan diam. Kerja!” kata Mentan Syahrul.
(Baca juga:Kementan-SMK Kaderisasi Generasi Muda Jadi Petani dan Wirausaha Pertanian)
Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menyelenggarakan Pelatihan Agribisnis Smart Farming bagi 40 petani milenial perwakilan dari sejumlah provinsi. Pelatihan melalui program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) dilaksanakan selama delapan hari, sejak Sabtu (19/2). Pelatihan dibuka Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi yang dipusatkan di Bogor, Jawa Barat.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sektor pertanian hanya bisa diintervensi oleh hadirnya kemajuan dan perkembangan teknologi modern. Pertanian tidak bisa diolah lagi dengan cara tradisional yang memakan biaya, waktu, tenaga dan juga pikiran.
“Yang jelas, kita tidak bisa mencoba dengan peradaban yang lalu. Caranya adalah mengembangkan smart green house yang akan meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani,” kata Mentan Syahrul.
(Baca juga:Kementan Maksimalkan Peran UPT Dukung Kinerja Food Estate Kalteng)
Lanjut Mentan, “Dreaming, believing, and make it happen. Believe your dream, and believing dreams come true, tapi kalau kalian yakin dengan dirimu, dan kalian mau belajar,” katanya.
Salah satu penerapannya adalah smart green house yang merupakan metode penanaman hidroponik. Secara teknis, smart green house dikendalikan secara otomatis untuk mengendalikan kelembaban, suhu, nutrisi serta cuaca. Dengan smart green house, produktivitas pertanian meningkat, pendapatan pun terangkat.
“It’s your era! Eramu ini, kalian punya gadget. Kalian punya digital. Kalian punya link. Gunakan untuk membangun sebuah virtual system mendunia. Ilmu itu harus dipaksa, paksa ki! Jangan cuma bagus di planning, Action dong! Action itu jangan diam. Kerja!” kata Mentan Syahrul.
(Baca juga:Kementan-SMK Kaderisasi Generasi Muda Jadi Petani dan Wirausaha Pertanian)
Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menyelenggarakan Pelatihan Agribisnis Smart Farming bagi 40 petani milenial perwakilan dari sejumlah provinsi. Pelatihan melalui program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) dilaksanakan selama delapan hari, sejak Sabtu (19/2). Pelatihan dibuka Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi yang dipusatkan di Bogor, Jawa Barat.
Lihat Juga :
tulis komentar anda