Ini Alasan IATA Beralih Dari Bisnis Transportasi Udara ke Aset Batu Bara
Jum'at, 25 Februari 2022 - 11:59 WIB
JAKARTA - PT MNC Energy Investment Tbk (IATA) terus berupaya mengambil berbagai langkah strategis, baik secara organik maupun anorganik, dalam industri batu bara dan energi yang diyakini dapat mengoptimalkan nilai dan kinerja perusahaan secara maksimal.
Komisaris IATA Darma Putra melihat prospek yang cukup besar dari meningkatnya harga batu bara serta langkah Perseroan mengakuisisi PT Bhakti Coal Resources.
"Akuisisi ini resource yang cukup besar. Harga akuisisi tidak terlalu mahal dan prospek ke depan itu bisa dilihat ya dalam dua tahun ke depan harga batu bara ini meningkat terus dan kebutuhan batu bara untuk pasar negara Asia seperti India dan China juga sangat besar," ujar Darma dalam Public Expose IATA secara virtual, Jumat (25/2/2022).
Dengan demikian, manajemen IATA sangat yakin bahwa masuk ke bisnis batu bara adalah keputusan yang sangat baik. Terbukti dari kinerja saat ini, Darma yakin di tahun 2022 kinerja IATA sangat luar biasa dan jauh lebih bagus.
Terlebih lagi, saat ini harga batu bara dunia juga terus naik, bahkan mencapai rekor tertingginya. IATA yakin bahwa permintaan akan terus berkembang.
"Karena perang pasti suplai di dunia akan batu bara berkurang juga otomatis harga naik terus. Indeks Newcastle saja sudah naik 240 lebih saat ini, ya itu sudah hampir mendekati All Time High mereka di Oktober lalu USD270," urainya.
Dia memproyeksikan harga batu bara yang sudah tinggi akan terus merangkak naik. "Saat ini juga harga batu bara sangat-sangat tinggi dan akan naik terus. Dengan adanya perang Rusia, suplai batu bara mereka ke dunia akan terganggu dan berkurang, sedangkan demand sama atau naik terus. Jadi, kami yakin produksi akan sama atau naik terus," imbuhnya.
Bisnis IATA yang sebelumnya bergerak pada bidang transportasi udara dirasa kurang menguntungkan. Penajaman fokus IATA menjadi perusahaan investasi, khususnya di sektor batu bara diprediksi akan mendongkrak prospek bisnis Perseroan.
Komisaris IATA Darma Putra melihat prospek yang cukup besar dari meningkatnya harga batu bara serta langkah Perseroan mengakuisisi PT Bhakti Coal Resources.
"Akuisisi ini resource yang cukup besar. Harga akuisisi tidak terlalu mahal dan prospek ke depan itu bisa dilihat ya dalam dua tahun ke depan harga batu bara ini meningkat terus dan kebutuhan batu bara untuk pasar negara Asia seperti India dan China juga sangat besar," ujar Darma dalam Public Expose IATA secara virtual, Jumat (25/2/2022).
Dengan demikian, manajemen IATA sangat yakin bahwa masuk ke bisnis batu bara adalah keputusan yang sangat baik. Terbukti dari kinerja saat ini, Darma yakin di tahun 2022 kinerja IATA sangat luar biasa dan jauh lebih bagus.
Terlebih lagi, saat ini harga batu bara dunia juga terus naik, bahkan mencapai rekor tertingginya. IATA yakin bahwa permintaan akan terus berkembang.
"Karena perang pasti suplai di dunia akan batu bara berkurang juga otomatis harga naik terus. Indeks Newcastle saja sudah naik 240 lebih saat ini, ya itu sudah hampir mendekati All Time High mereka di Oktober lalu USD270," urainya.
Baca Juga
Dia memproyeksikan harga batu bara yang sudah tinggi akan terus merangkak naik. "Saat ini juga harga batu bara sangat-sangat tinggi dan akan naik terus. Dengan adanya perang Rusia, suplai batu bara mereka ke dunia akan terganggu dan berkurang, sedangkan demand sama atau naik terus. Jadi, kami yakin produksi akan sama atau naik terus," imbuhnya.
Bisnis IATA yang sebelumnya bergerak pada bidang transportasi udara dirasa kurang menguntungkan. Penajaman fokus IATA menjadi perusahaan investasi, khususnya di sektor batu bara diprediksi akan mendongkrak prospek bisnis Perseroan.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda