Sulsel Alami Deflasi pada Februari 2022, Dipicu Kelompok Makanan
Selasa, 01 Maret 2022 - 17:16 WIB
MAKASSAR - Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami deflasi sebesar 0,04 persen pada bulan Februari 2022. Hal itu dipicu oleh penurunan harga pada kelompok pengeluaran Makanan, Minuman dan Tembakau.
Deflasi pada kelompok tersebut sebesar 0,40 persen. Komoditas yang memberikan andil deflasi pada kelompok ini diantaranya cabai rawit, telur ayam ras, minyak goreng, cabai merah, kacang panjang, kangkung, kol putih/kubis, daging ayam ras, jeruk nipis/limau, serta daun bawang.
Meski demikian, ada juga komoditas yang mengalami inflasi pada kelompok ini, diantaranya bawang merah, gula pasir, air kemasan, ikan cakalang/ikan sisik, tempe, beras, labu parang/manis/merah, rokok kretek filter, ikan layang/ikan benggol, dan tepung terigu.
"Dari 3 sub kelompok dalam kelompok ini tercatat 1 sub kelompok mengalami deflasi yaitu Makanan. Sedangkan 2 sub kelompok lainnya mengalami inflasi, yaitu Minuman yang tidak beralkohol dan sub kelompok Tembakau," urai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Suntono, Selasa (1/3/2022).
Dia melanjutkan, kelompok pengeluaran lainnya yang mengalami deflasi , yaitu Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan (0,05 persen), serta Kesehatan (0,02 persen).
"Adapun komoditas yang menyumbang deflasi dalam kelompok ini yaitu biaya pulsa ponsel dan komoditas yang memberikan andil inflasi yaitu telepon seluler," beber Suntono.
"Komoditas yang memberikan andil deflasi pada kelompok Kesehatan yaitu kacamata plus dan minus. Adapun komoditas yang memberikan andil inflasi yaitu popok dewasa," sambung dia.
Selain dari tiga kelompok yang mengalami deflasi , tujuh kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi. Yakni Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya (0,46 persen), Rekreasi, Olahraga, dan Budaya (0,21 persen), Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga (0,19 persen).
Deflasi pada kelompok tersebut sebesar 0,40 persen. Komoditas yang memberikan andil deflasi pada kelompok ini diantaranya cabai rawit, telur ayam ras, minyak goreng, cabai merah, kacang panjang, kangkung, kol putih/kubis, daging ayam ras, jeruk nipis/limau, serta daun bawang.
Meski demikian, ada juga komoditas yang mengalami inflasi pada kelompok ini, diantaranya bawang merah, gula pasir, air kemasan, ikan cakalang/ikan sisik, tempe, beras, labu parang/manis/merah, rokok kretek filter, ikan layang/ikan benggol, dan tepung terigu.
"Dari 3 sub kelompok dalam kelompok ini tercatat 1 sub kelompok mengalami deflasi yaitu Makanan. Sedangkan 2 sub kelompok lainnya mengalami inflasi, yaitu Minuman yang tidak beralkohol dan sub kelompok Tembakau," urai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Suntono, Selasa (1/3/2022).
Dia melanjutkan, kelompok pengeluaran lainnya yang mengalami deflasi , yaitu Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan (0,05 persen), serta Kesehatan (0,02 persen).
"Adapun komoditas yang menyumbang deflasi dalam kelompok ini yaitu biaya pulsa ponsel dan komoditas yang memberikan andil inflasi yaitu telepon seluler," beber Suntono.
"Komoditas yang memberikan andil deflasi pada kelompok Kesehatan yaitu kacamata plus dan minus. Adapun komoditas yang memberikan andil inflasi yaitu popok dewasa," sambung dia.
Selain dari tiga kelompok yang mengalami deflasi , tujuh kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi. Yakni Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya (0,46 persen), Rekreasi, Olahraga, dan Budaya (0,21 persen), Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga (0,19 persen).
Lihat Juga :
tulis komentar anda