Ketua DPD Minta Pemerintah Gerak Cepat Atasi Kelangkaan Pangan Jelang Ramadan
Kamis, 03 Maret 2022 - 18:12 WIB
JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah serius memperhatikan kelangkaan bahan pangan menjelang bulan suci Ramadan . Dia pun mengingatkan jangan sampai kelangkaan pangan terjadi merata di semua wilayah.
“Di sejumlah daerah sudah mulai terjadi krisis pangan. Hal ini harus segera diatasi. Jangan sampai rakyat semakin menderita,” ujarnya di sela-sela reses di Jawa Timur, Kamis (3/2/2022). Menjelang dan selama Ramadan, kata dia, biasanya permintaan pasar terhadap kebutuhan pangan cukup tinggi.
“Jangan terlambat dan slow respon, karena fenomena ini terjadi tahunan. Tetapi untuk saat ini menjadi lebih serius karena sejumlah bahan pokok naik harga dan langka di pasaran,” tandasnya.
Tingginya harga bahan pokok, lanjut LaNyalla, tentu sangat membebani masyarakat. Sebab, sejak terdampak pandemi Covid-19, masyarakat masih berjuang keras agar ekonomi domestik dapat bergerak.
Keluhan warga di berbagai daerah terhadap langkanya minyak goreng, tingginya harga daging ayam, pasokan tempe tahu yang semakin sedikit, melonjaknya harga daging sapi serta tingginya harga sayuran, termasuk cabai, bawang serta jenis komoditi lainnya menjelang Ramadan, harus direspon dengan cepat.
Ketua Dewan Penasehat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur itu mengkhawatirkan, selain pasokan pangan yang kurang, kenaikan harga juga melambung di luar akal sehat.
Maka itu, LaNyalla meminta pemerintah segera mengambil langkah strategis untuk mengatasi kerawanan pangan yang terjadi merata di seluruh daerah di Indonesia.
“Saya meminta pemerintah segera memperbaiki skema distribusi pangan untuk mengantisipasi kerawanan. Sebab sektor pangan menjadi prioritas karena menyangkut hajat hidup orang banyak, dan menjadi bagian dari kedaulatan pangan bangsa,” pungkasnya.
“Di sejumlah daerah sudah mulai terjadi krisis pangan. Hal ini harus segera diatasi. Jangan sampai rakyat semakin menderita,” ujarnya di sela-sela reses di Jawa Timur, Kamis (3/2/2022). Menjelang dan selama Ramadan, kata dia, biasanya permintaan pasar terhadap kebutuhan pangan cukup tinggi.
“Jangan terlambat dan slow respon, karena fenomena ini terjadi tahunan. Tetapi untuk saat ini menjadi lebih serius karena sejumlah bahan pokok naik harga dan langka di pasaran,” tandasnya.
Baca Juga
Tingginya harga bahan pokok, lanjut LaNyalla, tentu sangat membebani masyarakat. Sebab, sejak terdampak pandemi Covid-19, masyarakat masih berjuang keras agar ekonomi domestik dapat bergerak.
Keluhan warga di berbagai daerah terhadap langkanya minyak goreng, tingginya harga daging ayam, pasokan tempe tahu yang semakin sedikit, melonjaknya harga daging sapi serta tingginya harga sayuran, termasuk cabai, bawang serta jenis komoditi lainnya menjelang Ramadan, harus direspon dengan cepat.
Ketua Dewan Penasehat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur itu mengkhawatirkan, selain pasokan pangan yang kurang, kenaikan harga juga melambung di luar akal sehat.
Maka itu, LaNyalla meminta pemerintah segera mengambil langkah strategis untuk mengatasi kerawanan pangan yang terjadi merata di seluruh daerah di Indonesia.
“Saya meminta pemerintah segera memperbaiki skema distribusi pangan untuk mengantisipasi kerawanan. Sebab sektor pangan menjadi prioritas karena menyangkut hajat hidup orang banyak, dan menjadi bagian dari kedaulatan pangan bangsa,” pungkasnya.
(ind)
tulis komentar anda