Resmi, Amerika Serikat Larang Impor Migas dari Rusia
Rabu, 09 Maret 2022 - 10:51 WIB
JAKARTA - Amerika Serikat (AS) secara resmi melarang impor minyak dan gas bumi (migas) dari Rusia. Hal itu disampaikan langsung Presiden AS Joe Biden sebagai strategi memukul mundur agresi militer Rusia di Ukraina.
"Hari ini saya mengumumkan bahwa AS menargetkan arteri ekonomi Rusia. Kami melarang semua impor migas dari Rusia," kata Biden dilansir dari Reuters, di Jakarta, Rabu (9/3/2022).
Biden memastikan bahwa tidak ada lagi kegiatan impor migas dari Rusia masuk pelabuhan AS. "Artinya Rusia tidak akan lagi diterima di pelabuhan AS dan rakyat Amerika akan memberikan pukulan kuat lainnya ke Putin," tandas dia.
Biden meyakini sanksi yang dijatuhkan oleh AS dan sekutunya bakal membuat ekonomi Rusia terpuruk. Seperti diketahui, AS mengimpor rata-rata lebih dari 20,4 juta barel minyak mentah dan produk olahan per bulan dari Rusia pada tahun 2021.
Angka tersebut menurut Badan Administrasi Informasi Energi mewakili sekitar 8% dari impor bahan bakar cair ke AS. Embargo migas ini diperkirakan akan membuat harga bensin semakin mahal dan lonjakan inflasi.
Biden memperkirakan harga minyak akan naik lebih jauh sebagai akibat sanksi mereka. Namun, pihaknya berjanji meminimalkan dampak ke rakyat AS. Tak hanya itu, ia juga memperingatkan perusahaan-perusahaan migas di AS tidak mempermaikan harga pasar.
"Hari ini saya mengumumkan bahwa AS menargetkan arteri ekonomi Rusia. Kami melarang semua impor migas dari Rusia," kata Biden dilansir dari Reuters, di Jakarta, Rabu (9/3/2022).
Biden memastikan bahwa tidak ada lagi kegiatan impor migas dari Rusia masuk pelabuhan AS. "Artinya Rusia tidak akan lagi diterima di pelabuhan AS dan rakyat Amerika akan memberikan pukulan kuat lainnya ke Putin," tandas dia.
Biden meyakini sanksi yang dijatuhkan oleh AS dan sekutunya bakal membuat ekonomi Rusia terpuruk. Seperti diketahui, AS mengimpor rata-rata lebih dari 20,4 juta barel minyak mentah dan produk olahan per bulan dari Rusia pada tahun 2021.
Angka tersebut menurut Badan Administrasi Informasi Energi mewakili sekitar 8% dari impor bahan bakar cair ke AS. Embargo migas ini diperkirakan akan membuat harga bensin semakin mahal dan lonjakan inflasi.
Biden memperkirakan harga minyak akan naik lebih jauh sebagai akibat sanksi mereka. Namun, pihaknya berjanji meminimalkan dampak ke rakyat AS. Tak hanya itu, ia juga memperingatkan perusahaan-perusahaan migas di AS tidak mempermaikan harga pasar.
(nng)
tulis komentar anda