Side Event G20 Jadi Momentum Kebangkitan Pariwisata Labuan Bajo dari Pandemi
Kamis, 10 Maret 2022 - 11:01 WIB
JAKARTA - Indonesia akan memanfaatkan momentum Presidensi G20 yang tahun ini dihelat di Tanah Air untuk mendorong isu keberlanjutan (sustainability), salah satunya di sektor pariwisata. Sebagai catatan, G20 merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU).
Saat ini anggota negara G20 atau biasa disebut Group of Twenty meliputi Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Perancis, China, Turki, dan Uni Eropa.
Forum G20 adalah forum strategis, karena anggotanya mewakili lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Indonesia sendiri merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota G20.
Untuk menjadi anggota G20, sebuah negara perlu memberikan dampak dan berkontribusi pada perekonomian dunia serta menjaga stabilitas keuangan dunia.
Setidaknya negara anggota G20 adalah negara yang termasuk 20 besar ekonomi dunia yang bisa dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Penetapan Indonesia sebagai Presidensi G20 menghadirkan pembahasan dalam dua jalur pertemuan, salah satunya adalah jalur Sherpa atau Sherpa Track yang mengambil fokus pada pembahasan isu ekonomi non-keuangan, termasuk di dalamnya sektor pariwisata.
Pertemuan G20 yang akan berlangsung sepenjang tahun 2022 dipusatkan di Bali dan juga Jakarta. Namun, rangkaian acaranya termasuk side event meeting akan disebar di sejumlah daerah, di antaranya Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal ini tentu menjadi momentum tepat seiring dengan cita-cita dan harapan Indonesia untuk pulih dari pandemi Covid-19 sekaligus membangun pariwisata berkelanjutan khususnya bagi Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas (DPSP).
Saat ini anggota negara G20 atau biasa disebut Group of Twenty meliputi Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Perancis, China, Turki, dan Uni Eropa.
Forum G20 adalah forum strategis, karena anggotanya mewakili lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Indonesia sendiri merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota G20.
Untuk menjadi anggota G20, sebuah negara perlu memberikan dampak dan berkontribusi pada perekonomian dunia serta menjaga stabilitas keuangan dunia.
Setidaknya negara anggota G20 adalah negara yang termasuk 20 besar ekonomi dunia yang bisa dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Penetapan Indonesia sebagai Presidensi G20 menghadirkan pembahasan dalam dua jalur pertemuan, salah satunya adalah jalur Sherpa atau Sherpa Track yang mengambil fokus pada pembahasan isu ekonomi non-keuangan, termasuk di dalamnya sektor pariwisata.
Pertemuan G20 yang akan berlangsung sepenjang tahun 2022 dipusatkan di Bali dan juga Jakarta. Namun, rangkaian acaranya termasuk side event meeting akan disebar di sejumlah daerah, di antaranya Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal ini tentu menjadi momentum tepat seiring dengan cita-cita dan harapan Indonesia untuk pulih dari pandemi Covid-19 sekaligus membangun pariwisata berkelanjutan khususnya bagi Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas (DPSP).
tulis komentar anda