Erick Thohir Beberkan Akar Permasalahan Kelangkaan Kedelai di Tanah Air

Minggu, 13 Maret 2022 - 10:46 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir menyoroti kelangkaan kedelai yang terjadi di Indonesia saat ini. Sementara beberapa waktu lalu pengraji tempe dan tahun harus berhenti produksi karena mahalnya harga kedelai. Foto/Dok
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyoroti kelangkaan kedelai yang terjadi di Indonesia saat ini. Menurutnya, kelangkaan terjadi akibat krisis pangan global.

Erick mencatat, pangan global tengah terdistribusi sehingga membuat proses pendistribusian atau supply ke beberapa negara menjadi terganggu. Faktor lain akibat tekanan harga pangan secara global.

"Pangan dunia terdistribusi. Kedelai sekarang naik karena, satu di daerah yang membutuhkan supply kedelai, dingin dan basah. Sehingga apa? Ada kesulitan luar biasa. Belum lagi kita lihat karena covid pun, gonjang ganjing kebutuhan harga pangan, ini yang terjadi," ujar Erick Thohir melalui akun Instagramnya, dikutip Minggu (13/3/2022).





Kelangkaan komoditas tersebut di Tanah Air pun membuat pemerintah mencari akar permasalahan dan solusinya. Erick Thohir mencatat, penutupan hasil eksploitasi penambangan menjadi faktor lain yang seharusnya bisa menjadi lahan pertanian.

Menurutnya, hal itu berdampak signifikan terhadap ketahanan pangan secara berkelanjutan. "Kita bisa lihat bagaimana sekarang kita terus mengeksploitasi kepada alam, tetapi lupa merawatnya," ungkapnya.



Erick menegaskan pemerintah akan mengontrol implementasi atas kebijakan kewajiban perusahaan penutupan lokasi tambang mineral dan batu bara yang tidak aktif. Lahan itu akan dimanfaatkan bagi pemberdayaan komoditas yang dinilai urgen bagi masyarakat.

Kebijakan penutupan lokasi tambang mineral dan batu bara yang tidak aktif diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pascatambang.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More