BSDE Optimis Booming Komoditas Bawa Siklus Positif ke Sektor Properti
Rabu, 16 Maret 2022 - 15:01 WIB
JAKARTA - Emiten properti grup Sinar Mas, PT Bumi Serpong Damai Tbk ( BSDE ), optimis sektor properti akan segera bangkit didukung faktor lonjakan harga komoditas belakangan ini.
Corporate Secretary & Head of Investor Relations BSDE Christy Grassela mengatakan, kenaikan harga komoditas saat ini membuat siklus lonjakan permintaan properti akan terjadi.
"Jika mengingat sejarah dari tahun 2008 hingga 2013 sektor properti mulai booming sejalan 2009-2014 itu adalah dampak dari booming-nya sektor komoditas. Kita (sekarang) kembali pada harga minyak, juga harga batu bara (tinggi), saya kira pelanggan kami juga mulai mencari properti," kata Christy dalam MNC Group Investor Forum 2022, Rabu (16/3/2022).
Dia mencontohkan dampak kenaikan harga komoditas terhadap sektor properti yang terlihat pada saham-saham emiten properti di tahun 2011. Selama booming harga komoditas tahun 2009-2010, rata-rata harga saham properti menunjukkan penguatan. "Saya yakin sektor properti akan lebih punya benefit dari dampak harga komoditas," ujarnya.
Dia mengatakan, dari harga batu bara yang kini mencapai rekor tertinggi, dampak penggandanya bergulir dari sektor komoditas menjadi permintaan baru di sektor properti. "Seperti segmen rumah, saat ini yang mulai rebound dibanding tahun lalu," kata Christy.
Terkait kinerja perusahaan, per akhir semester I/2021 BSDE membukukan pendapatan prapenjualan senilai Rp4,5 triliun atau naik 39,20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Marketing sales tersebut didominasi oleh segmen residensial yang berkontribusi sebesar 67 persen dari total prapenjualan.
Untuk semakin memperkuat posisi di pasar, BSDE telah menyerap belanja modal atau senilai Rp1,2 triliun pada semester I/2021 dari total capex Rp2,5 triliun tahun ini. Capex tersebut digunakan untuk pembelian dan akuisisi lahan serta pengembangan jalan tol di area BSD City.
Corporate Secretary & Head of Investor Relations BSDE Christy Grassela mengatakan, kenaikan harga komoditas saat ini membuat siklus lonjakan permintaan properti akan terjadi.
"Jika mengingat sejarah dari tahun 2008 hingga 2013 sektor properti mulai booming sejalan 2009-2014 itu adalah dampak dari booming-nya sektor komoditas. Kita (sekarang) kembali pada harga minyak, juga harga batu bara (tinggi), saya kira pelanggan kami juga mulai mencari properti," kata Christy dalam MNC Group Investor Forum 2022, Rabu (16/3/2022).
Dia mencontohkan dampak kenaikan harga komoditas terhadap sektor properti yang terlihat pada saham-saham emiten properti di tahun 2011. Selama booming harga komoditas tahun 2009-2010, rata-rata harga saham properti menunjukkan penguatan. "Saya yakin sektor properti akan lebih punya benefit dari dampak harga komoditas," ujarnya.
Dia mengatakan, dari harga batu bara yang kini mencapai rekor tertinggi, dampak penggandanya bergulir dari sektor komoditas menjadi permintaan baru di sektor properti. "Seperti segmen rumah, saat ini yang mulai rebound dibanding tahun lalu," kata Christy.
Terkait kinerja perusahaan, per akhir semester I/2021 BSDE membukukan pendapatan prapenjualan senilai Rp4,5 triliun atau naik 39,20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Marketing sales tersebut didominasi oleh segmen residensial yang berkontribusi sebesar 67 persen dari total prapenjualan.
Untuk semakin memperkuat posisi di pasar, BSDE telah menyerap belanja modal atau senilai Rp1,2 triliun pada semester I/2021 dari total capex Rp2,5 triliun tahun ini. Capex tersebut digunakan untuk pembelian dan akuisisi lahan serta pengembangan jalan tol di area BSD City.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda