Wika Gedung Siapkan Strategi Hadapi Kenaikan Harga Komoditas
Rabu, 16 Maret 2022 - 20:14 WIB
JAKARTA - Manajemen PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk atau Wika Gedung (WEGE) terus memantau kenaikan harga komoditas yang berimbas ke sektor konstruksi bangunan. Direktur Utama WEGE Nariman Prasetyo mengatakan telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi kenaikan produk komoditas bijih besi, seperti besi beton yang menjadi material utama.
"Jadi strategi yang sudah kami kerjakan untuk komoditas-komoditas utama di building construction adalah sudah punya kontrak payung, terutama untuk satu tahun agenda RKP, misalnya untuk besi beton dan pekerjaan betonnya. Ini sangat utama untuk infrastruktur," kata Nariman dalam MNC Group Investor Forum 2022, secara virtual, Rabu (16/3/2022).
Selain mengutamakan kontrak dengan jangka tertentu, Nariman menuturkan perusahaan juga mengutamakan sistem pembayaran yang memiliki kepastian dengan pihak ketiga. Langkah ini dinilai penting terutama untuk mengukur harga-harga dasar yang dikeluarkan perseroan dalam rencana kerja.
"Dari finance ini kami menggunakan sistem pembayaran bisa SKBDN (surat kredit berdokumen dalam negeri, bisa SCF (supply chain financing) yang disepekati bersama dengan pihak ketiga, supaya kami bisa menguji tingkat kepastian harga-harga yang akan berjalan," tuturnya.
Selanjutnya, perseroan juga akan mereviu perhitungan harga dengan asumsi dampak yang bakal terjadi di perusahaan. Perseroan memprioritaskan untuk melakukan mitigasi berapa harga yang dikeluarkan, khususnya dalam merumuskan harga pokok penjualan (HPP).
"Sehingga, HPP kami juga harus sesuai dengan memitigasi harga yang kita proyeksikan akan terjadi, khususnya di agenda kerja tahun 2022," terang Nariman.
Garansi pembayaran juga menjadi hal yang utama bagi Wika Gedung. Direktur Keuangan, Human Capital, dan Manajemen Risiko Wika Gedung Syailendra Ogan menerangkan bahwa kepastian keuangan menjadi penentu proyek yang bakal disasar perusahaan.
"Secara finance, kami harus ada garansi pembayarannya, sehingga bisa menghitung terkait harga komoditas yang akan kami masukkan dalam HPP projectnya," tutur Ogan.
Baca Juga
"Jadi strategi yang sudah kami kerjakan untuk komoditas-komoditas utama di building construction adalah sudah punya kontrak payung, terutama untuk satu tahun agenda RKP, misalnya untuk besi beton dan pekerjaan betonnya. Ini sangat utama untuk infrastruktur," kata Nariman dalam MNC Group Investor Forum 2022, secara virtual, Rabu (16/3/2022).
Selain mengutamakan kontrak dengan jangka tertentu, Nariman menuturkan perusahaan juga mengutamakan sistem pembayaran yang memiliki kepastian dengan pihak ketiga. Langkah ini dinilai penting terutama untuk mengukur harga-harga dasar yang dikeluarkan perseroan dalam rencana kerja.
"Dari finance ini kami menggunakan sistem pembayaran bisa SKBDN (surat kredit berdokumen dalam negeri, bisa SCF (supply chain financing) yang disepekati bersama dengan pihak ketiga, supaya kami bisa menguji tingkat kepastian harga-harga yang akan berjalan," tuturnya.
Selanjutnya, perseroan juga akan mereviu perhitungan harga dengan asumsi dampak yang bakal terjadi di perusahaan. Perseroan memprioritaskan untuk melakukan mitigasi berapa harga yang dikeluarkan, khususnya dalam merumuskan harga pokok penjualan (HPP).
"Sehingga, HPP kami juga harus sesuai dengan memitigasi harga yang kita proyeksikan akan terjadi, khususnya di agenda kerja tahun 2022," terang Nariman.
Garansi pembayaran juga menjadi hal yang utama bagi Wika Gedung. Direktur Keuangan, Human Capital, dan Manajemen Risiko Wika Gedung Syailendra Ogan menerangkan bahwa kepastian keuangan menjadi penentu proyek yang bakal disasar perusahaan.
"Secara finance, kami harus ada garansi pembayarannya, sehingga bisa menghitung terkait harga komoditas yang akan kami masukkan dalam HPP projectnya," tutur Ogan.
(uka)
tulis komentar anda