New Normal, Perbankan Dituntut Persiapkan Layanan Digital dengan Baik
Selasa, 16 Juni 2020 - 20:48 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat tren di dunia semakin mengarah ke digital. Termasuk pula perbankan. Hal ini menjadi salah satu nilai positif disamping banyaknya efek negatif dan risiko yang dihadapi industri perbankan akibat pandemi Covid-19.
Wakil Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Gde Sumarjaya Linggih, yang akrab dipanggil Demer, mengatakan percepatan layanan digital harus disiapkan dengan baik, misalnya seperti penambahan fitur di layanan digital eksisting atau mempercepat transformasi digital.
"Salah satu contoh transformasi digital adalah mengintensifkan layanan digital pada setiap cabang bank, mengingat era New Normal harus dijadikan perbankan sebagai langkah pemulihan ekonomi dan industri," ungkap Demer dalam Talkshow HIPMI X BUMN bertajuk "Perbankan di Era New Normal" di Jakarta, Selasa (16/6/2020).
Ia mengatakan, transaksi perbankan saat ini beralih ke digitalisasi dalam bentuk e-banking, mobile banking, internet banking, atau e-wallet. Peralihan ini, menurut Demer, harus disiapkan oleh perbankan, mengingat peralihan ini dinilai sangat membantu efisiensi perusahaan dibandingkan dengan melayani pembayaran tunai. Terlebih lagi, digital payment atau cashless melesat luar biasa selama pandemi Covid-19 berlangsung.
"Adanya protokol New Normal diperkirakan akan berdampak baik pada peningkatan pelayanan pelaku industri perbankan, hanya saja kinerja operasional mungkin masih tertahan dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang masih lemah hingga akhir tahun," pungkas Demer.
Wakil Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Gde Sumarjaya Linggih, yang akrab dipanggil Demer, mengatakan percepatan layanan digital harus disiapkan dengan baik, misalnya seperti penambahan fitur di layanan digital eksisting atau mempercepat transformasi digital.
"Salah satu contoh transformasi digital adalah mengintensifkan layanan digital pada setiap cabang bank, mengingat era New Normal harus dijadikan perbankan sebagai langkah pemulihan ekonomi dan industri," ungkap Demer dalam Talkshow HIPMI X BUMN bertajuk "Perbankan di Era New Normal" di Jakarta, Selasa (16/6/2020).
Ia mengatakan, transaksi perbankan saat ini beralih ke digitalisasi dalam bentuk e-banking, mobile banking, internet banking, atau e-wallet. Peralihan ini, menurut Demer, harus disiapkan oleh perbankan, mengingat peralihan ini dinilai sangat membantu efisiensi perusahaan dibandingkan dengan melayani pembayaran tunai. Terlebih lagi, digital payment atau cashless melesat luar biasa selama pandemi Covid-19 berlangsung.
"Adanya protokol New Normal diperkirakan akan berdampak baik pada peningkatan pelayanan pelaku industri perbankan, hanya saja kinerja operasional mungkin masih tertahan dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang masih lemah hingga akhir tahun," pungkas Demer.
(bon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda