Survei Membuktikan, Pencari Hunian Beradaptasi dengan Pandemi

Rabu, 23 Maret 2022 - 18:43 WIB
“Sementara lebih dari setengah total responden sudah tidak mengandalkan platform tradisional seperti surat kabar, majalah, dan radio untuk mencari properti idaman. Hal ini seperti dinyatakan oleh 10% responden untuk surat kabar, dan masing-masing 6% untuk majalah dan radio,” jelas Marine.

Rumah.com sendiri selamai pandemi berlangsung (Maret 2020 - Desember 2021) mengalami pertumbuhan pengunjung hingga 135% dibandingkan periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya.

Marine menjelaskan bahwa situasi pandemi mengakibatkan banyak perusahaan melakukan PHK dan merumahkan karyawannya sehingga menjadi hambatan bagi karyawan untuk mengambil KPR. Hal ini seperti dinyatakan oleh 57% responden, naik 5% dari periode sebelumnya. Sementara 40% responden lainnya tidak mampu mengumpulkan uang muka (DP), naik dari 6% dari periode sebelumnya.

Sementara Winang Budoyo, Chief Economist Bank BTN mengungkapkan, berdasarkan data International Monetary Fund (IMF), ekonomi Indonesia diprediksi akan tumbuh sebesar 5,6% pada 2022. Secara historis, tumbuhnya ekonomi nasional akan diiringi dengan tingginya permintaan rumah sebagai bentuk investasi masyarakat.

"Sepanjang pandemi Covid-19 berlangsung, sektor real estate di Tanah Sir terus menunjukkan kinerja dengan pertumbuhan yang positif secara kontinu. Apalagi dengan hadirnya berbagai stimulus pemerintah sehingga berdampak pada sektor perumahan dan terlihat dari pertumbuhan KPR yang positif dibandingkan kredit lainnya," jelas Winang.

Sepanjang Q4 2021 kredit KPR tumbuh 9,55% sementara kredit perbankan secara umum hanya tumbuh 5,24%. Pada kuartal sebelumnya, kredit KPR tumbuh 9,32% sementara kredit perbankan secara umum hanya tumbuh 2,21%. Bahkan ketika kredit perbankan secara umum turun hingga 3,77% secara kuartalan, kredit KPR masih tumbuh 4,30%.

Menurut, Winang pertumbuhan industri perumahan di tahun 2022 sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal yang memengaruhi kondisi perekonomian nasional. Faktor eksternal tersebut di antaranya adalah tumbuhnya harga komoditas yang makin naik sebagai dampak perang Rusia-Ukraina mendorong adanya investasi dalam bentuk properti.



"Secara historis, ketika terjadi booming commodity price, maka pembelian properti akan tinggi sebagai cara untuk menyimpan aset," tandas Winang.

Marine menyimpulkan, dari survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2022 dan Rumah.com Property Market Report Q1 2022 menjadikan saat ini saat terbaik untuk mengambil keputusan, apalagi dengan melihat kondisi perekonomian secara keseluruhan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More