Komitmen TJSL PKT Sabet 2 Penghargaan TOP CSR Awards 2022
Jum'at, 01 April 2022 - 17:30 WIB
Terkait kemandirian masyarakat, tahun ini tiga binaan PKT juga telah memasuki program exit strategy setelah dinilai mampu mandiri di berbagai sektor yang dikembangkan selama masa pembinaan 4-5 tahun terakhir. Hal itu tak hanya dilihat dari indikator kesejahteraan yang tercapai, tapi juga pengembangan tiap sektor usaha pada berbagai lini sebagai tolok ukur keberlanjutan dan daya saing usaha.
Program tersebut di antaranya budidaya tanaman obat keluarga oleh kelompok Makrifah Herbal dengan masa pembinaan pada 2017-2021, dan kini mampu berkembang di sepuluh sektor usaha. Program ini pun berhasil mendapatkan penghargaan Produktivitas Paramakarya 2021 dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Selanjutnya Inbis Permata Bunda dengan masa pembinaan mulai 2016-2021, telah menjadi wadah persiapan kemandirian penyandang difabel melalui Sustainable Entrepreneurship Program for Disability (SEP) yang berfokus pada pelatihan, pemagangan, penempatan kerja dan pendampingan wirausaha.
Dalam konteks exit strategy, Inbis Permata Bunda berfokus pada replikasi secara masif melalui program 'Suarakan Karya' dan 'I-Youth (Inclusive Youth Hub)' yang telah dijalankan dalam dua session. Program ini melibatkan lebih dari 3.600 pemuda di seluruh Indonesia sebagai agen sosial penghubung komunitas difabel, yang kini bersiap untuk melaksanakan replikasi program Inbis di berbagai daerah.
Terakhir, LPK Suvi Training yang disiapkan sebagai lembaga pelatihan bagi masyarakat untuk penguatan pendidikan vokasi di Indonesia. Melalui pembinaan PKT pada 2018-2021, LPK ini menjadi satu-satunya lembaga pelatihan di Bontang dengan kurikulum berstandar industri dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Bahkan di masa pandemi Covid-19, LPK Suvi Training tetap produktif dengan jumlah peserta didik antara 300-400 orang dalam satu tahun.
"Exit program dilaksanakan setelah usaha tersebut mampu mandiri untuk berkembang secara berkelanjutan, sehingga sasaran Comdev PKT bisa dikembangkan pada sektor usaha lain agar turut mencapai keberhasilan serupa," lanjut Qomaruzzaman.
Melihat keberhasilan tiga sektor usaha binaan ini, Qomaruzzaman menegaskan arah pembinaan PKT ke depan tak hanya difokuskan pada program yang bersifat charity dalam menyikapi kondisi sosial di masyarakat, tapi juga kesinambungan pembinaan guna mencapai kesejahteraan dan kemandirian secara merata. Hal ini juga langkah PKT mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan yang mencakup 17 indikator Sustainable Development Goals (SDGs), sekaligus peran serta PKT sebagai agen pembangunan.
"Konsep ini akan terus dikembangkan PKT, agar kemandirian masyarakat semakin terwujud dan memiliki nilai keberlanjutan di tiap sektor usaha. Program inovatif dalam mendukung strategi bisnis perusahaan akan terus disasar, sehingga dampaknya bisa dirasakan masyarakat secara luas," pungkas Qomaruzzaman.
Program tersebut di antaranya budidaya tanaman obat keluarga oleh kelompok Makrifah Herbal dengan masa pembinaan pada 2017-2021, dan kini mampu berkembang di sepuluh sektor usaha. Program ini pun berhasil mendapatkan penghargaan Produktivitas Paramakarya 2021 dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Selanjutnya Inbis Permata Bunda dengan masa pembinaan mulai 2016-2021, telah menjadi wadah persiapan kemandirian penyandang difabel melalui Sustainable Entrepreneurship Program for Disability (SEP) yang berfokus pada pelatihan, pemagangan, penempatan kerja dan pendampingan wirausaha.
Dalam konteks exit strategy, Inbis Permata Bunda berfokus pada replikasi secara masif melalui program 'Suarakan Karya' dan 'I-Youth (Inclusive Youth Hub)' yang telah dijalankan dalam dua session. Program ini melibatkan lebih dari 3.600 pemuda di seluruh Indonesia sebagai agen sosial penghubung komunitas difabel, yang kini bersiap untuk melaksanakan replikasi program Inbis di berbagai daerah.
Terakhir, LPK Suvi Training yang disiapkan sebagai lembaga pelatihan bagi masyarakat untuk penguatan pendidikan vokasi di Indonesia. Melalui pembinaan PKT pada 2018-2021, LPK ini menjadi satu-satunya lembaga pelatihan di Bontang dengan kurikulum berstandar industri dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Bahkan di masa pandemi Covid-19, LPK Suvi Training tetap produktif dengan jumlah peserta didik antara 300-400 orang dalam satu tahun.
"Exit program dilaksanakan setelah usaha tersebut mampu mandiri untuk berkembang secara berkelanjutan, sehingga sasaran Comdev PKT bisa dikembangkan pada sektor usaha lain agar turut mencapai keberhasilan serupa," lanjut Qomaruzzaman.
Melihat keberhasilan tiga sektor usaha binaan ini, Qomaruzzaman menegaskan arah pembinaan PKT ke depan tak hanya difokuskan pada program yang bersifat charity dalam menyikapi kondisi sosial di masyarakat, tapi juga kesinambungan pembinaan guna mencapai kesejahteraan dan kemandirian secara merata. Hal ini juga langkah PKT mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan yang mencakup 17 indikator Sustainable Development Goals (SDGs), sekaligus peran serta PKT sebagai agen pembangunan.
"Konsep ini akan terus dikembangkan PKT, agar kemandirian masyarakat semakin terwujud dan memiliki nilai keberlanjutan di tiap sektor usaha. Program inovatif dalam mendukung strategi bisnis perusahaan akan terus disasar, sehingga dampaknya bisa dirasakan masyarakat secara luas," pungkas Qomaruzzaman.
(uka)
tulis komentar anda