Disubsidi Negara, Pertamina: BBM Indonesia Termurah di Dunia
Rabu, 06 April 2022 - 21:28 WIB
JAKARTA - Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, harga BBM ( Bahan Bakar Minyak) di Indonesia termasuk yang termurah di dunia. Hal ini karena pemerintah memberikan subsidi 'jumbo' untuk beragam jenis BBM, padahal harga minyak sedang tinggi-tingginya.
"Solar itu per liternya Rp7.800 loh, subsidinya. Pertalite itu Rp4.000 - Rp4.500," ujar Nicke dalam RDP bersama Komisi VII, Rabu (6/4/2022).
Lalu, untuk Pertamax yang harganya seharusnya mengikuti harga keekonomian ikut 'disubsidi' oleh pemerintah sebesar Rp3.500 per liter. Harga Pertamax memang naik jadi Rp12.500 per liter, namun bukan hanya Pertamina yang menaikkan harga tersebut.
"Seluruh perusahaan di Indonesia menaikkan, bahkan lebih tinggi. Perusahaan lain itu Rp16.000, Pertamina naiknya Rp12.500," ungkap Nicke.
Nicke membeberkan, ongkos produksi BBM sebagian besar ialah harga minyak mentah, yaitu 92%-nya. Oleh karenanya ketika harga minyak mentah dunia naik, harga BBM otomatis terkerek.
"Makanya kalau tahun lalu USD60 dolar (asumsi harga minyak mentah Indonesia/ICP), di APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) ditentukan USD63. Sekarang harga minyak sudah USD118 dolar, naiknya hampir 2 kali lipat," ujar Nicke.
"Solar itu per liternya Rp7.800 loh, subsidinya. Pertalite itu Rp4.000 - Rp4.500," ujar Nicke dalam RDP bersama Komisi VII, Rabu (6/4/2022).
Lalu, untuk Pertamax yang harganya seharusnya mengikuti harga keekonomian ikut 'disubsidi' oleh pemerintah sebesar Rp3.500 per liter. Harga Pertamax memang naik jadi Rp12.500 per liter, namun bukan hanya Pertamina yang menaikkan harga tersebut.
"Seluruh perusahaan di Indonesia menaikkan, bahkan lebih tinggi. Perusahaan lain itu Rp16.000, Pertamina naiknya Rp12.500," ungkap Nicke.
Nicke membeberkan, ongkos produksi BBM sebagian besar ialah harga minyak mentah, yaitu 92%-nya. Oleh karenanya ketika harga minyak mentah dunia naik, harga BBM otomatis terkerek.
"Makanya kalau tahun lalu USD60 dolar (asumsi harga minyak mentah Indonesia/ICP), di APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) ditentukan USD63. Sekarang harga minyak sudah USD118 dolar, naiknya hampir 2 kali lipat," ujar Nicke.
(akr)
tulis komentar anda