Tim Kementan bersama Kostraling dan Bulog Kunjungi Ngawi Gerakkan Serap Gabah
Senin, 11 April 2022 - 20:04 WIB
NGAWI - Pada musim panen raya, perlu kesiap-siagaan menjaga harga gabah stabil. Kementerian Pertanian melakukan langkah strategis turun ke lapangan untuk menyiapkan langkah antisipatif apabila ada dinamika harga saat panen raya.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi, Sabtu (9/4/2022), mengunjungi Kabupaten Ngawi untuk melakukan koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi dalam rangkaian rakor gerakan serap gabah.
Suwandi menyebutkan antisipasi dilakukan dengan menggandeng berbagai pihak yang terkait untuk melakukan kesepakatan yakni dengan Dinas Pertanian, Kostraling, Bulog serta himbara. "Ini perlu gerak cepat, sebelum ada dampak dinamika harga maka mari kita saling bersinergi. MoU antara kita ini untuk kepastian pasar bagi petani, untuk berkoordinasi lebih kuat lagi, untuk perkuat pangan kita," ujarnya.
Dia menyebutkan harga rata-rata gabah jika dipanen dengan mesin combine maka nilainya tinggi sekitar Rp4.400-Rp4.600 per kilogram, sedangkan panen manual paling dapat sekitar Rp 4.200-Rp4.300 per kilogram. Pasalnya kualitas gabah dengan panen manual masih kotor sehingga rendemennya rendah. Maka diupayakan penggunaan mesin alsintan pascapanen supaya harga juga bisa bagus.
Berdasarkan data BPS, rata rata harga gabah dan beras di bulan Maret 2022 ini mulai turun di beberapa level, maka dari itu gerak cepat mengamankan harga gabah harus segera jadi prioritas.
Disebutkan Suwandi bahwa Kementan telah memiliki program Komando Strategi Penggilingan (Kostraling) yang berperan dalam penyerapan gabah petani. Program yang digagas Mentan Syahrul Yasin Limpo ini tentunya perlu mendapat dukungan dari lembaga dan Kementerian lain.
Penggilingan yang tergabung di kostraling perlu didukung dari KUR. Dengan bunga rendah, pengembalian pun dipermudah pada saat panen (yarnen).
Luas sawah di Ngawi tercatat 50.000 hektare. Suwandi meminta Ngawi bisa IP400 sampai 5.000 hektare. "Tahun ini minimal 1.000 hektare, ini merupakan gerakan perubahan untuk bisa panen padi 4 kali setahun," ujar Suwandi menandaskan.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ngawi Supardi sangat mendukung respons antisipatif yang dilakukan tim Kementan. "Alhamdulillah tahun 2021 tidak ada serangan hama sehingga panen kami perkirakan bisa maksimal," katanya.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi, Sabtu (9/4/2022), mengunjungi Kabupaten Ngawi untuk melakukan koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi dalam rangkaian rakor gerakan serap gabah.
Suwandi menyebutkan antisipasi dilakukan dengan menggandeng berbagai pihak yang terkait untuk melakukan kesepakatan yakni dengan Dinas Pertanian, Kostraling, Bulog serta himbara. "Ini perlu gerak cepat, sebelum ada dampak dinamika harga maka mari kita saling bersinergi. MoU antara kita ini untuk kepastian pasar bagi petani, untuk berkoordinasi lebih kuat lagi, untuk perkuat pangan kita," ujarnya.
Dia menyebutkan harga rata-rata gabah jika dipanen dengan mesin combine maka nilainya tinggi sekitar Rp4.400-Rp4.600 per kilogram, sedangkan panen manual paling dapat sekitar Rp 4.200-Rp4.300 per kilogram. Pasalnya kualitas gabah dengan panen manual masih kotor sehingga rendemennya rendah. Maka diupayakan penggunaan mesin alsintan pascapanen supaya harga juga bisa bagus.
Berdasarkan data BPS, rata rata harga gabah dan beras di bulan Maret 2022 ini mulai turun di beberapa level, maka dari itu gerak cepat mengamankan harga gabah harus segera jadi prioritas.
Disebutkan Suwandi bahwa Kementan telah memiliki program Komando Strategi Penggilingan (Kostraling) yang berperan dalam penyerapan gabah petani. Program yang digagas Mentan Syahrul Yasin Limpo ini tentunya perlu mendapat dukungan dari lembaga dan Kementerian lain.
Penggilingan yang tergabung di kostraling perlu didukung dari KUR. Dengan bunga rendah, pengembalian pun dipermudah pada saat panen (yarnen).
Luas sawah di Ngawi tercatat 50.000 hektare. Suwandi meminta Ngawi bisa IP400 sampai 5.000 hektare. "Tahun ini minimal 1.000 hektare, ini merupakan gerakan perubahan untuk bisa panen padi 4 kali setahun," ujar Suwandi menandaskan.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ngawi Supardi sangat mendukung respons antisipatif yang dilakukan tim Kementan. "Alhamdulillah tahun 2021 tidak ada serangan hama sehingga panen kami perkirakan bisa maksimal," katanya.
tulis komentar anda